Mohon tunggu...
Cintia Gita
Cintia Gita Mohon Tunggu... Penulis - #MenjadiSukses #MenjadiHidup #MenjadiBermakna | Sharing Oriented

❝Manusia terhebat dengan ide terhebat sekalipun bisa dijatuhkan oleh orang terkecil dengan pola pikir tersempit—tetaplah berpikir besar.❞ (John Maxwell)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menjadi Sukses: Kenapa Seorang Leader Perlu Berempati?

23 September 2024   12:42 Diperbarui: 23 September 2024   14:29 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika seorang leader menunjukkan empati, anggota tim akan merasa lebih dihargai dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik. Ini akan menciptakan sinergi yang kuat dan membuat rencana-rencana berjalan maksimal dan menjadi lebih realistis. Seorang leader yang peduli dengan keadaan timnya akan lebih mampu mendorong kolaborasi yang efektif dan menciptakan solusi yang inovatif dalam menghadapi berbagai tantangan. 

Dengan demikian, empati bukan hanya sekadar sifat, tetapi merupakan keterampilan penting yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin untuk menciptakan tim yang sukses dan kolaboratif.

Bagaimana seorang pemimpin dapat menunjukkan empatinya?

1. Mulai dari bertanya setiap hari mengenai progress tim; perkembangan dan hambatannya.

2. Mengobservasi atau mengamati anggota tim dan mengenal lebih detail tentang karakter masing-masing anggota, agar bisa lebih peka untuk mendeteksi apabila ada perubahan tingkah laku anggota. Misal, seorang anggota yang awalnya ceria mendadak gelisah sepanjang hari. 

3. Berdiskusi dengan tim dan terbuka pada kritik dan saran.

Menjadi pemimpin tentu membawa banyak tuntutan untuk menjadi "pemimpin yang baik." Meskipun tidak ada pemimpin yang sempurna, kita bisa berupaya perlahan untuk mewujudkan kepemimpinan yang baik. Salah satu aspek penting dalam hal ini adalah menjadikan empati sebagai bagian dari kepemimpinan.

Sebagai penutup, menjadi seorang pemimpin memang bukanlah tugas yang mudah. Namun, rasa empati bukan sekadar pilihan; ia adalah keharusan. Empati akan membantu menyatukan tim menuju visi yang sama dan memperkuat pengertian di antara anggota tim.

Jika belum pernah mendapatkan pemimpin yang berempati, maka jadilah salah satunya agar orang lain akan mendapatkan peran dan role model-nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun