3. Regret (Menyesal)
Terlambat take profit atau cut loss, terlambat entry saham, dan kehilangan momentum, rasanya menjadi hal yang sangat disayangkan oleh para trader, muncul perasaan “Aduh, harusnya tadi saya take profit!”, “Ah, sayang banget! Tau gitu tadi gue gak usah entry aja.” dan bentuk penyesalan lainnya.
Cara untuk mengatasi perasaan menyesal adalah dengan cara mengikhlaskannya. Masih ada waktu yang sangat lama dan cukup panjang bagi kita untuk memanfaatkan momentum di waktu selanjutnya.
Terlambat mengeksekusi saham, loss, dan kehilangan momentum bukanlah akhir dari perjalanan. Jadi, tidak masalah, kita masih bisa mencobanya di hari esok dan jangan lupa untuk evaluasi agar tidak terulang kembali.
4. Hope (Harapan)
Market bukanlah manusia yang dapat mengerti bagaimana kita berharap, satu-satunya cara menganalisa market adalah melalui analisis teknikal.
Maka, ketika kita hanya berharap “Please dong, terbang ayo naik harganya naik tinggi please gue udah entry nih.” atau “Semoga saham ini bisa naik tinggi banget, tolong ya gue gak mau loss.” pemikiran penuh dengan harapan seperti ini tidak dapat menjamin terimplementasinya harapan kita.
Jadi, ketika kita berharap, seimbangi rasa berharap itu dengan potensi yang dimiliki oleh saham tersebut melalui analisis, bukan spekulasi.
Cara untuk mengatasi harapan ini adalah sadari bahwa emosi seperti ini tidak bisa dimengerti oleh saham, jadi kita tetap harus memiliki strategi batasan tertentu di harga berapa akan take profit dan di harga berapa harus cut loss. Jangan takut untuk cut loss jika potensi sahamnya sudah tidak bagus.
Jadi, untuk para trader yang masih memiliki pergumulan ketika bertransaksi saham, perlahan tapi pasti bisa lebih tenang dalam menghadapi market. Ingat ya, trading tanpa menggunakan emosi.
Menuju pencapaian memang butuh proses dan psikologi trading adalah salah satu bagian dari proses. Selamat belajar dan jangan menyerah, istiralahlah kalau dirimu butuh istirahat dan berjuanglah ketika dirimu sudah siap untuk bertempur.