"Hallo, Yah? Iya, ini Aresha sudah di jalan pulang. Tadi Aresha ketemu sama Nana jadi ngobrol sebentar setelah kerja kelompok. Ayah ke rumah sakit jam berapa?"
"Ayah jam 5 sore berangkat. Ya sudah, ayah tunggu di rumah ya."
Langit dan Pahlawan
Setiap tahun, Aresha selalu pergi melihat sapi bersama ayah ke lapangan di dekat rumahnya. Idul Adha menjadi tanggal merah paling menyenangkan bagi Aresha karena ia dapat melihat sapi, kambing, dan domba yang jarang ia temukan di hari biasa. Momen menjelang Idul Adha adalah hari dimana ia akan bertemu orang banyak, berkumpul bersama teman-teman dan para tetangga.
Sebagai anak kecil, memberi makan sapi dan domba adalah hal yang paling menyenangkan! Apalagi kalau hewan-hewan Qurban itu mengeluarkan suaranya. Hahaha ... suaranya lucu, kata Aresha. Ia paling girang untuk bereaksi.
"Ayah, nanti kalau dipotong, Ibu sapi dan Ayah sapinya nangis enggak?" tanya Aresha ketika ia berusia 8 tahun.
Waktu terus berlalu, gadis berkuncir dua dengan pipi gembil saat ini telah tumbuh sebagai gadis remaja. Sementara ayah, semakin hari semakin tua, dan saat ini semakin sibuk.
Aresha merasa Idul Adha tahun ini sangat berbeda.
Tanpa ayah.
Tanpa teman.
Tanpa berkumpul.
Sejak tahun 2020.