Mohon tunggu...
Zikril Hidayat
Zikril Hidayat Mohon Tunggu... Peternak - @zikrilchaniago

Bekerja sebagai Peneliti di BPTP Kepulauan Bangka Belitung, Mahasiswa Sekolah Pascasarjana Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan IPB

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Optimalkan Pemanfaatan Lahan Sawit melalui Pembiakan Sapi Potong

29 September 2021   22:20 Diperbarui: 30 September 2021   01:06 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu kendala dalam pola pemeliharaan ekstensif adalah adanya kekawatiran penyebaran jamur Ganoderma dan pemadatan tanah. 

Hal ini tidak terbukti berdasarkan beberapa hasil penelitian bahwa kotoran sapi dari sistem integrasi sawit sapi dengan sistem penggembalaan/ ekstensif, dapat memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan bahan organik tanah, meningkatkan ketersediaan nutrien serta meningkatkan kapasitas menahan air. 

Penelitian yang lain menyebutkan kotoran sapi di lahan sawit akan menjaga ekosistem tanah dan meningkatkan kesuburan. 

Sedangkan pemadatan tanah terbukti terjadi pada permukaan tanah, namun tidak berdampak negatif terhadap produksi tanaman kelapa sawit. Terjadinya pemadatan tanah permukaan disebabkan over grazing, jumlah sapi yang digembalakan melebihi  kapasitas hijauan yang tersedia. Hal ini bisa diatasi dengan rotasi grazing dan penyesuaian jumlah sapi.

Pada lahan sawit yang tidak terlalu luas, dianjurkan pola pemeliharaan intensif. Sumber pakan bisa berupa campuran silase pelepah kelapa sawit, bungkil inti sawit, lumpur sawit (solid), dan tambahan lain. 

Pemberian pelepah sawit disarankan tidak lebih dari 60% dalam komposisi pakan, disebabkan pelepah sawit mengandung fraksi serat (ADF, NDF, lignin) yang tinggi. 

Fraksi serat yang tinggi mengakibatkan kecernaan pakan rendah. 

Penggunaan pelepah sawit >60% disarankan ada perlakuan sebelum diberikan pada ternak. Perlakuan bisa berupa fermentasi atau amoniasi. Kandungan protein ransum diharapkan >10%.

Keuntungan pemeliharaan secara intensif, kotoran ternak (feses dan urine) yang terkumpul dapat diolah dan menjadi sumber pendapatan. Seekor sapi dewasa menghasilkan 3-4 kg/hari feses kering dan 8-10 liter urine. 

Disamping itu penggunaan pakan pelepah sawit dapat menampung jumlah sapi lebih banyak, berkisar 2,7-3 ST per tahun, sapi lebih mudah dikontrol kesehatan dan perkawinannya. Kelemahan pola intensif adalah biaya produksi lebih tinggi untuk tenaga kerja, pakan, dan alsin.

Disamping pola ekstensif dan intensif, terdapat pola kombinasi keduanya atau disebut juga semi intensif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun