Mohon tunggu...
Cinta Dilla Permatasari
Cinta Dilla Permatasari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Saya seorang mahasiswa di Universitas Negeri Semarang semester 3

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Sesuai Prediksi!!! Era Digital Dapat Mempengaruhi Cerita Rakyat Dalam Pembentukan Karakter Anak

2 Desember 2024   09:17 Diperbarui: 2 Desember 2024   10:10 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tadikan kita udah mengetahui Apa Peran Cerita Rakyat dalam Pembentukan Karakter Anak nah sekarang kita akan mengetahui apa sih Dampak Era Digital Terhadap Pengaruh Cerita Rakyat? Untuk itu berikut ini adalah dampak era digital terhadap pengaruh cerita rakyat :

Di era digital ini, anak-anak lebih sering terpapar pada teknologi dan media yang sering kali mengalihkan perhatian mereka dari kekayaan budaya lokal, termasuk cerita rakyat. Video game, media sosial, dan platform hiburan lainnya sering kali menjadi pilihan utama anak-anak untuk mengisi waktu luang mereka. Meski beberapa di antaranya memiliki nilai edukasi, tidak jarang bahwa hiburan digital tersebut hanya menawarkan kesenangan sementara tanpa mengajarkan nilai-nilai positif yang mendalam.

Namun, disisi lain era digital juga membuka peluang baru dalam pengenalan cerita rakyat kepada generasi muda. Dengan memanfaatkan teknologi, cerita rakyat dapat disajikan dalam bentuk yang lebih menarik dan mudah diakses, seperti melalui animasi, aplikasi cerita interaktif, atau platform streaming yang menawarkan cerita-cerita tradisional dalam format yang lebih modern.

Ada beberapa aplikasi di Indonesia yang kini sudah menyediakan cerita rakyat dalam bentuk audio ataupun video seperti pada aplikasi AudioBuku yang dapat diakses secara langsung oleh anak-anak melalui smartphone atau tablet. Hal ini memberikan cara baru dan cara yang lebih mudah untuk mengenalkan cerita rakyat kepada anak-anak tanpa harus bergantung pada media cetak atau penyampaian secara langsung.

Selanjutnya apa aja sih Strategi untuk Mengintegrasikan Cerita Rakyat dalam Kehidupan Anak di Era Digital? Nah berikut ini ada beberapa strategi untuk mengintergrasikan carita rakyat dalam kehidupan anak di era digital:

1. Menciptakan Aplikasi atau Platform Digital Khusus Cerita Rakyat

Penyediaan aplikasi atau platform digital yang menghadirkan cerita rakyat dalam bentuk yang menarik bisa menjadi salah satu solusi. Misalnya, aplikasi yang menyediakan cerita rakyat dalam format animasi, dengan suara yang jelas dan ilustrasi yang menarik, dapat membuat anak-anak lebih tertarik untuk mendengarkan cerita-cerita tersebut. Selain itu, penggunaan gamifikasi di dalam aplikasi juga dapat membantu anak-anak untuk lebih aktif dalam mempelajari nilai-nilai moral dari cerita rakyat.

2. Bekerjasama dengan Pengembang Konten Digital

Dalam bekerjasama dengan pengembang konten digital diharapkan untuk dapat membuat cerita rakyat menjadi lebih menarik dan relevan bagi anak-anak zaman sekarang karena hal ini adalah langkah yang sangat penting pada zaman era digitalisasi ini. Misalnya, pembuatan film animasi berbasis cerita rakyat yang ditayangkan di platform streaming popular seperti YouTobe sehingga bisa menarik perhatian anak-anak. Dengan cara ini, cerita rakyat akan tetap relevan dan mampu bersaing dengan konten hiburan modern.

3. Pendampingan Orang Tua dan Pendidik

Meskipun teknologi di era digital ini menawarkan kemudahan dalam mengenalkan cerita rakyat, peran orang tua dan pendidik tetaplah krusial. Orang tua dapat mengajak anak-anak untuk membaca ataupun mendengarkan cerita yang membuat mereka tertarik pada cerita rakyat, lalu orang tua dapat mengajarkan dan memaparkan ulang tentang nilai-nilai yang terkandung dalam cerita tersebut. Hal tersebut penting karena supaya anak-anak dapat memahami lebih dalam lagi mengenai pesan moral yang disampaikan dalam cerita rakyat tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun