Â
Kau hanya meraut lukamu pada tubuh kami
Kau hanya memahat kecewamu pada jiwa kami
Kau hanya menutup perihnya hidupmu dengan meludah pada kami.
Sadarlah, kita punya luka masing-masing
Mengapa kita tak saling membalut luka?
Mengapa kita tak mengisi waktu untuk saling menguatkan
Bahwa dibalik semua mimpi ada kehendak Sang Maha yang harus kita lewati dengan satu kata Ikhlas tanpa saling mencela.
Â
Lukamu bukan untukku sayangku
Mari kita saling bebat
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!