Faktor penyebab naik turunnya mata uang digital sebenarnya cukup simpel. Yakni banyaknya penjual atau pembeli. Seandainya transaksi dari sisi penjual lebih banyak, maka harga mata uang kripto ini akan turun. Sebaliknya, jika banyak yang membeli, mata uang ini akan naik. Sementara, harga saham dipengaruhi banyak faktor, seperti fundamental perusahaan, kondisi ekonomi politik dalam negeri, kebijakan yang bisa berpengaruh terhadap perusahaan, dan juga dari segi teknikal pergerakan saham. Â
5. Kenali Produk
Salah satu investor saham legendaris, Peter Lynch pernah mengatakan "Belilah saham yang anda kenal dan sukai." Begitu pun terapkan hal yang serupa ketika berinvestasi di Bitcoin dan mata uang kripto lain. Maksud saya, jangan tergesa-gesa ikut-ikutan membeli di saat harga sedang naik. Begitu pun menjual saat harga turun. Coba pelajari dulu mata uang digital mana yang anda merasa nyaman untuk masuk. Apakah harganya yang masih rendah atau sudah tinggi? Yang naiknya kencang atau naik perlahan? Yang turunnya dalam atau mulai turun?Â
6. Kenali 'kantong' Anda
Ini juga merupakan salah satu hal yang penting. Jangan sekali-kali menggunakan uang pinjaman, atau mencairkan kredit rumah dengan 'iming-iming' akan mendapat untung lebih besar. Â Seperti gambar berikut ini.
Hal lain yang perlu diperhatikan, bermain saham atau bitcoin memiliki risiko volatilitas yang sangat tinggi. Maka, bagi para penderita penyakit jantung atau orang yang mudah cemas, saya sarankan lebih baik mencari alternatif investasi lain yang rendah risiko.Â
Selamat mencoba!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H