Mohon tunggu...
Cindy Gayuh Kawening
Cindy Gayuh Kawening Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Brawijaya

Saya mahasiswa Universitas Brawijaya jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang hobi makan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Konkret Merealisasikan Bahan Bacaan Siswa Kelas 1 untuk Mata Pelajaran IPA dalam Bentuk Komik

20 Juni 2024   10:13 Diperbarui: 20 Juni 2024   10:32 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hasil dan Pembahasan 

Piaget (Enny, 2013) menyatakan operasi konkrit merupakan tahapan perkembangan kognitif siswa yang terjadi antara usia 7 sampai 11 tahun.  Siswa kelas I termasuk dalam tahap perkembangan kognitif operasional tertentu.  Tingkat perkembangan kognitif operasional konkrit ditandai dengan kemampuan menerima konsep abstrak melalui objek konkrit (Rostina, 2013: 25).  Pembelajaran membaca diawali dengan bahan bacaan, idealnya  berupa media pembelajaran yang membantu siswa memahami konsep-konsep abstrak dalam cerita.  Media visual seperti komik dapat membantu siswa memahami konsep-konsep abstrak dalam cerita.  Pada tanggal 20 Mei 2024 pukul 10. 00 WIB, berdasarkan observasi dan hasil tes membaca I pada  WIB  siswa  kelas 1 SD Negeri Ketawanggede diketahui rata-rata kemampuan pemahaman membaca siswa SD rendah.  Siswa sekolah dasar juga mengalami kesulitan serupa.  Mereka tidak dapat membedakan bentuk huruf yang serupa, tidak dapat mengucapkan huruf yang hampir sama, dan tidak dapat menggabungkan huruf dengan benar untuk membentuk kata.  Survei ini menargetkan sekitar 20 siswa dari Kelas A tahun pertama dan Kelas C tahun pertama.  

Kami mengawalinya dengan mengamati dan mempelajari siswa-siswi Kelas 1A dan Kelas 1C SD Negeri Ketawangde saat mereka  mengerjakan tugas yang diberikan oleh wali kelas masing-masing.  Rata-rata  siswa mempunyai keterbatasan dalam kemampuan mengenal huruf, membaca kata demi kata, dan menggabungkan huruf menjadi  kata. Dalam sebuah penelitian terhadap siswa kelas 1 Kelas A, ketika mereka mencoba memantau kemampuan siswa dengan memberikan tes membaca  di kelas, hanya sedikit siswa  yang mencoba melakukan tes membaca.  Tes membaca menunjukkan bahwa ada siswa yang sudah fasih membaca, ada pula yang mempunyai ketidakmampuan atau kesulitan membaca, dan ada pula yang  belum mampu membaca.  

Referensi

Fahdini, R., Mulyadi, E., Suhandani, D., & Julia, J. (2014). IDENTIFIKASI KOMPETENSI GURU SEBAGAI CERMINAN PROFESIONALISME

TENAGA PENDIDIK DI KABUPATEN SUMEDANG. Mimbar Sekolah

Dasar, 1(1), 33-42.

Harp, F. & Mayer, R. E. (1997). The Role of Interest in Learning From Scientific Text and Illustrations: On the Distintion Between Emotional Interest and Conitive Interest. Journal of Educational Psychology, 89 (1), hlm. 92-102

Mayer, R. E. (1989). Systematic Thinking Fostererd by Illustration in Scientific Text. Journal of Education Psyhology, 81 (2), hlm. 240-246.

Nurgiyantoro, B. (2013). Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta: GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS.

OECD. (2016), PISA 2015 Assessment and Analytical Framework: Science, Reading, Mathematic and Financial Literacy. Paris: OECD Publishing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun