Aksi senioritas yang disertai dengan kekerasan, bahkan sampai menimbulkan korban jiwa terjadi karena kurangnya kontrol sosial dari sekolah, dan yang terutama pihak keluarga turut serta dalam pembentukan nilai-nilai dan norma yang baik. Ketika lingkungan tersebut memberikan pendidikan moral yang baik serta memahami perannya masing-masing maka akan dapat memberikan kontrol sosial bagi perilaku remaja untuk tidak melakukan kekerasan dalam senioritas di lingkungan pendidikan.
Maka dari itu kontrol sosial akan sangat berpengaruh dalam mengontrol perilaku remaja yang melakukan kekerasan dalam senioritas di lingkungan pendidikan. Aksi ini juga bisa terjadi karena langgengnya nilai-nilai kekerasan, sehingga perlu adanya kerjasama dari berbagai pihak agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Topo Santoso dan Eva Achjani Zulfa, 'Kriminologi", Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003.Hal. Â Â Â Â
     21
Varia Peradilan, "Langkah Pencegahan Penanggulangan Tindak Kekerasan Terhadap Wanita",
     Tahun XIII.No.145 Oktober 1997. Hal 118
Puspasari dan Satrya. 2019. "Landasan Teori Tentang Senioritas". Dikutip dari http://repository.teknokrat.ac.id/3600/3/b217411400.pdf
Khodijah, K. (2018). AGAMA DAN BUDAYA MALU SEBAGAI KONTROL SOSIAL
      TERHADAP PERILAKU KORUPTIF. Sosial Budaya. https://doi.org/10.24014/sb.v15i2.7606
 Kusumastuti, H., & Hadjam, M. N. R. (2019). Dinamika Kontrol Sosial Keluarga dan Teman