Bahkan saat ini Zainal Abidin dipercaya untuk melatih pegawai perusahaan tersebut untuk membuat roti/kue dan hal ini benar-benar membuatnya sangat bersyukur bisa mendapat pelatihan keterampilan dalam membuat roti dan kue selama mendekam di Lapas Narkotika Jakarta.
Pengalaman Zainal Abidin sebagai seseorang yang pernah melakukan penyimpangan sosial dan akhirnya mampu berkarya dengan menjadi seorang baker di salah satu perusahaan besar tentu sangatlah membanggakan dan menginspirasi, dimana tentunya dalam perjalanan karirnya menjadi seorang baker terdapat lika-liku dan tantangan yang harus dihadapinya, seperti stereotip masyarakat terhadap dirinya dengan status mantan narapidana yang menjadi tantangan tersendiri dalam meraih kesuksesan, namun hal tersebut tidak menyurutkan semangatnya untuk tetap maju dan terus bekerja keras dengan tetap bersemangat mengikuti pelatihan keterampilan membuat roti dan kue selama berada di Lapas hingga akhirnya sukses bekerja di Holland Bakery.Â
Hal ini menunjukkan bahwa pemuda yang pernah melakukan penyimpangan tetap bisa berkarya asalkan ada motivasi tinggi dan kemauan dalam dirinya untuk maju dan berkarya bagi lingkungan sekitar, bahkan bangsa dan negara.
Hendaknya di masa pandemik ini kita, pemuda, sebagai generasi penerus bangsa hendaknya mampu menciptakan perubahan yang positif bagi masyarakat dan negara dengan melakukan sesuatu yang bermanfaat yaitu salah satunya dengan berkarya; yaitu usaha menciptakan sesuatu yang kreatif dan inovatif sehingga karya tersebut tidak hanya dinikmati namun juga bisa berguna bagi masyarakat.Â
Inovasi para pemuda karang taruna Jatibening dalam menciptakan tanaman sayur hidroponik hanyalah satu dari sekian kisah inspiratif untuk mengisi kegiatan pemuda di tengah pandemi ;bukan dengan melakukan kegiatan yang dapat merusak tatanan moral bangsa seperti narkoba, tawuran, aksi begal, seks bebas, dll. Bahkan seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa bahwa kabarnya kasus penyimpangan sosial, terlebih tindak kriminalitas semakin meningkat di masa pandemi, terutama di kalangan generasi muda.Â
Hal ini sungguh miris dimana seharusnya pemuda sebagai ujung tombak harapan bangsa dalam meneruskan cita-cita mulia justru melakukan tindakan yang merusak nilai dan moral bangsa. Pernahkah kita berfikir bahwa jika perilaku generasi muda seperti ini, mau dibawa kemana bangs ini?Â
Jadi, mari kita sebagai kaum pemuda terus isi hari-hari kita dengan kegiatan yang positif dengan berkarya, bukan berperilaku menyimpang. Hentikan Perilaku Menyimpang, Mari Berkarya!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H