Saat seseorang mengatakan tidak di depan muka kita, sebenarnya mereka tidak peduli denganmu. Namun, otak dan pikiran di dalam dirimu inilah yang mendramatisir semuanya. Lalu kamu akan menghabiskan semalam berpikir bahwa mungkin memang saja penolakan itu terjadi karena dirimu.
Baca juga: Judgemental Society: Hakim di Mana-Mana dan Cara MenghadapinyaÂ
Memang Benar-Benar Tidak Terpikirkan Oleh Mereka
Di saat orang lain berkata tidak padamu, mereka tidak berpikir bagaimana perasaanmu yang di dramatisir olehmu. Alasan sebenarnya mereka menolakmu adalah karena penawaran yang kamu berikan tidak sesuai dengan rencana mereka.Â
Saat mereka menolakmu, mereka tidak memikirkan kelakuanmu yang paling bodoh dan memalukan. Ini semua hanya dramatisir dari otakmu sendiri. Mereka menolak karena itu tidak sesuai dengan rencana mereka.Â
Namun, penolakan cenderung berujung dengan sakit karena mengira mereka menolak gambaran dirimu.Â
Pikiran seperti itu memang sulit diatur karena memang manusia sulit mengontrol pikiran mereka.Â
Sebagai contoh, jika ada pertanyaan apa 1 jenis makanan yang akan kamu makan sampai kamu mati, kamu akan menjawab pai apel. Kamu selalu senang saat akan makan pai apel, rasanya semua masalahmu hilang dalam 0,01 detik.
Saat kamu ke dapur, ternyata harum itu bukanlah berasal dari pai apel melainkan pai buah peach. Kamu bingung karena tercium seperti bau pai apel dan ternyata kamu baru tahu bahwa adonan yang dipakai memang adonan pai apel tetapi tidak dengan isinya.Â
Sekarang kamu kecewa dan masih berharap ingin memakan pai apel. Disaat kamu memakan pai peach itu juga, kamu masih berharap bahwa itu adalah pai apel, lalu kamu berusaha menghilangkan kekecewaanmu dengan menghilangkan pikiran pai apel dalam otakmu.Â