Mohon tunggu...
Cindy ErdayantiSagita
Cindy ErdayantiSagita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sistem Pengendalian Manajemen PT. Astra Internasional Tbk

20 Juni 2024   21:40 Diperbarui: 20 Juni 2024   22:17 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh fauxels: https://www.pexels.com/id-id/foto/foto-orang-dekat-laptop-3183127/ Input sumber gambar

PT Astra International Tbk didirikan di Jakarta pada tahun 1957 sebagai sebuah perusahaan perdagangan umum dengan nama Astra International Inc. Pada tahun 1990, telah dilakukan perubahan nama menjadi PT Astra International Tbk, dalam rangka penawaran umum perdana saham perseroan kepada masyarakat, yang dilanjutkan dengan pencatatan saham perseroan di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan ticket ASII. Sesuai anggaran dasar perseroan, kegiatan usaha yang dapat dijalankan oleh perusahaan mencakup perdagangan umum, perindustrian, pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan, jasa dan konsultasi. Hingga saat ini, Astra telah mengembangkan bisnisnya dengan menerapkan model bisnis yang berbasis sinergi dan terdiversifikasi pada tujuh segmen usaha, terdiri dari otomotif, jasa keuangan, alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi, infrastruktur dan logistik, agribisnis, teknologi informasi, dan properti. 

Saat ini, kegiatan operasional bisnis yang tersebar di seluruh Indonesia dikelola melalui 286 anak perusahaan, ventura bersama dan entitas asosiasi, dengan didukung oleh 200.713 karyawan. Sebagai salah satu grup usaha terbesar nasional saat ini, Astra telah membangun reputasi yang kuat melalui penawaran rangkaian produk dan layanan berkualitas, dengan memperhatikan pelaksanaan tata kelola perusahaan dan tata kelola lingkungan yang baik. Astra senantiasa beraspirasi untuk menjadi perusahaan kebanggaan bangsa yang berperan serta dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, kegiatan bisnis Astra berupaya menerapkan perpaduan yang berimbang pada aspek komersial bisnis dan sumbangsih non-bisnis melalui program tanggung jawab sosial yang berkelanjutan di bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan serta teknologi.

PT. Astra Internasional Tbk mempunyai visi dan misi dalam menjalankan perusahaanya agar mencapai tujuan, diantaranya:

  • Visi 

1. Menjadi salah satu perusahaan dengan pengelolahan terbaik di Asia Pasifik dengan pertumbuhan yang berkelanjutan dan struktur keuangan yang solid.

2. Menjadi perusahaan yang intelligent dan agile yang berfokus pada karyawan, pelanggan, dan masyarakat. 

  • Misi 

Sejahtera bersama bangsa dengan memberikan nilai terbaik kepada para pemangku kepentingan. 

Terdapat sejarah singkat mengenai PT.Astra Internasioanl Tbk yang terjadi pada tahun 2022, yaitu:

1. Grup melalu Astra Land Indonesia (ALI) mendirikan usaha patungan dengan LOGOS untuk mengembangkan dan mengelola gudang logistik moder di Indonesia.

2. Grup mulai berinvestasi di PT. Medikaloka Herminan Tbk (Hermina), salah satu rumah sakit terbesar di Indonesia dengan kepemilikan saham sebesar 7,45%.

3. Grup meningkatkan investasi di Sayurbox, menjadikan total investasi Grup USD 13,6 juta.

4. Grup meningkatkan investasi di Mapan, platform perdagangan sosial berbasis komunitas digital, sehingga total investasi grup sebesar USD 5,4 juta.

5. Grup memimpin penggalangan dana untuk Paxel, bisnis logistik berbasis teknologi sebesar USD 14,5 juta.

6. Grup mendirikan PT. Mobilitas Digital Indonesia, sebuah perusahaan patungan 50:50 dengan Toyota Motor Asia Pasific Pte Ltd yang menyediakan jasa penyewaan kendaraan komersial dengan pelayanan lengkap (full service rental) di Indonesia.

7. Grup berinvestasi di PT. Arkora Hydro Tbk, sebuah perusahaan publik yang berfokus pada pembangkitan listrik yang menggunakan tenaga air dengan saham sebesar 31,49%.

8. Grup menyelesaikan proses akuisisi 49,56% saham di PT. Bank Jasa Jakarta (BJJ). Bersama dengan WeLab Sky Limited (WeLab) yang juga memiliki saham sebesar 49,56%, Grup berencana untuk menjadikan BJJ bank digital. 

9. Grup melalui PT Lazuli Karya Sarana mengakuisisi lahan dengan luas 41 Ha di Tangerang dan akan dikembangkan menjadi township, yang terdiri dari rumah tapak dan produk properti komersial. 

10. Grup melalui United Tractors, menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat (CSPA) untuk mengakuisisi 90% saham PT. Stargate Pasific Resources perusahaan pertambangan nikel dan perusahaan PT. Stargate Mineral Asia perusahaan peleburan  nikel. Total nilai transaksi mencapai Rp. 4,3 triliun yang dapat berubah pada saat penutupan transaksi karena adanya penyesuaian.

PT. Astra Internasional Tbk saat melakukan pelaksaan dan pengukuran kinerja dengan beberapa metode dan alat pengukuran untuk memastikan bahwa kinerja perusahaan berjalan dengan efektif, yaitu:

  • Balanced Scorecard

Astra menggunakan balanced scorecard untuk menyelaraskan aktivitas bisnis dengan visi dan strategi perusahaan. Ini mencakup 

perspektif keuangan, pelanggan, proses internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan.

  • Key Performance Indicators (KPIs)

Astra menggunakan KPIs untuk mengukur kinerja di seluruh lini bisnis. KPIs ini mencakup metrik keuangan seperti pendapatan dan laba bersih, serta metrik operasional seperti efisiensi produksi dan kepuasan pelanggan.

  • Review dan Laporan Berkala

Astra melakukan review kinerja secara berkala melalui laporan triwulanan dan tahunan. Laporan ini membantu manajemen untuk mengevaluasi kemajuan dan mengambil tindakan korektif jika diperlukan.

Dalam penganggaran dan keuangan PT Astra International Tbk (Astra) memiliki struktur keuangan yang solid dan mengalokasikan anggaran besar untuk berbagai proyek dan investasi. Pada tahun 2023, Astra mengalokasikan anggaran belanja modal (capital expenditure) dan investasi sebesar Rp40 triliun, dengan Rp35 triliun telah terserap hingga kuartal III 2023 (London Stock Exchange) (Astra).

Dari sisi keuangan, Astra mencatatkan kinerja yang kuat dengan laba bersih meningkat 10,12% secara year-on-year (yoy) hingga 30 September 2023, mencapai Rp25,69 triliun. Pendapatan perusahaan juga tumbuh 8,83% yoy menjadi Rp240,91 triliun (Astra). Pertumbuhan ini didukung oleh berbagai lini bisnis seperti otomotif, pembiayaan, dan pertambangan.

Astra juga aktif dalam pengelolaan aset dan liabilitasnya. Hingga akhir 2023, perusahaan memiliki posisi keuangan yang cukup kuat untuk terus berinvestasi dan mengembangkan portofolio bisnisnya, meskipun menghadapi tantangan seperti fluktuasi harga komoditas dan ketidakpastian ekonomi global (London Stock Exchange) (Financial Times Markets).

Pengelolaan keuangan yang bijaksana adalah landasan keberhasilan Astra. Melalui penganggaran yang teliti dan pengelolaan risiko yang cermat, Astra memastikan alokasi sumber daya yang optimal untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan memaksimalkan nilai bagi para pemangku kepentingan.

Artikel dipublis untuk memenuhi nilai mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen (SPM)

Nama  : Cindy Erdayanti Sagita 

Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Pamulang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun