Mohon tunggu...
Cindy Carneta
Cindy Carneta Mohon Tunggu... Lainnya - Sarjana Psikologi

Saya merupakan seorang Sarjana Psikologi dari Universitas Bina Nusantara.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Di Mana Kedamaian Menemukan Rumah?

22 Desember 2024   18:46 Diperbarui: 25 Desember 2024   16:28 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi slow living (dok: mediapijar.com)

Dalam kehidupan modern yang didorong oleh kecepatan, slow living muncul sebagai konsep yang memberikan kedamaian. Ini bukan sekadar gaya hidup, tetapi juga filosofi yang mengajak kita untuk melambat, merenung, dan menjalani hidup dengan kesadaran penuh. 

Pada intinya, slow living adalah ajakan untuk menikmati perjalanan hidup, bukan hanya fokus pada tujuannya. 

Namun, bagaimana gaya hidup ini dapat membawa manfaat nyata, dan bagaimana kita mempraktikkannya di lingkungan yang mendukung? Mari kita kupas secara mendalam.

Mengapa Slow Living Relevan di Dunia Modern?

Di tengah tekanan untuk selalu produktif dan relevan, banyak orang mulai merasa kehilangan kendali atas hidup mereka. 

Survei Deloitte (2023) menunjukkan bahwa 46% milenial melaporkan tingkat burnout yang tinggi, sering kali disebabkan oleh tuntutan kerja yang berlebihan dan budaya yang menyanjung "kesibukan" sebagai bentuk keberhasilan. 

Dalam situasi ini, slow living menawarkan solusi yang tidak hanya menyegarkan secara mental, tetapi juga memberikan dampak fisik dan emosional yang positif.

Psikologi modern, khususnya psikologi positif yang dipelopori oleh Martin Seligman (2002), menegaskan pentingnya emosi positif, keterlibatan mendalam (flow), dan makna hidup sebagai elemen utama kesejahteraan. 

Slow living memberi ruang untuk ketiga hal ini. Ketika kita melambat, kita membuka kesempatan untuk merasakan keindahan dalam hal-hal kecil, seperti secangkir teh hangat, percakapan tulus, atau waktu yang dihabiskan bersama keluarga. Ini bukan hanya soal berhenti dari kesibukan, tetapi soal hidup dengan kesadaran penuh.

Manfaat Slow Living untuk Kehidupan Modern

Meningkatkan Kesehatan Mental dan Fisik

Hidup dalam ritme yang lebih lambat mengurangi tekanan pada tubuh dan pikiran. Penelitian menunjukkan bahwa melambat dan menghabiskan waktu di alam dapat menurunkan kadar kortisol (hormon stres) dalam tubuh (Ulrich et al., 1991). 

Hal ini tidak hanya mengurangi risiko depresi dan kecemasan, tetapi juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Meningkatkan Kreativitas dan Produktivitas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun