"Ketika kalian menusuk seorang individu dengan menggunakan sebuah pisau tajam, maka kalian dapat membunuh seorang individu tersebut dengan seketika. Namun, ketika kalian melakukan diskriminasi serta pelecehan seksual kepada seorang individu, maka kalian sedang membunuh individu tersebut secara perlahan dengan merusak mentalnya."
Sebesar dan semenakutkan itulah akibat yang dihasilkan oleh aksi-aksi tercela yang tak pantas untuk dilakukan kepada sesama umat manusia. Tetapi nyatanya memang terkesan begitu mustahil untuk dapat menghilangkan diskriminasi serta pelecehan seksual secara instan dari tanah dimana kaki kita berpijak.
Perlunya perhatian serta kerja sama yang baik di antara berbagai pihak seperti pemerintah serta instansi ataupun perusahaan untuk dapat kembali meregulasi dengan baik terkait permasalahan ini serta dapat memberikan sanksi dalam wujud positive punishment (contohnya dapat berbentuk hukum pidana) ataupun negative punishment (contohnya dapat dikeluarkan dari instansi atau perusahaan terkait) kepada mereka yang terbukti melakukan tindakan-tindakan tercela serta merendahkan martabat sesama manusia.
Sekolah pun tak kalah penting menurut saya dalam permasalahan ini sebagai pihak yang dapat memberikan edukasi serta sosialisasi terkait dampak yang dihasilkan dari aksi diskriminasi serta pelecehan seksual.
Dan pihak terakhir yang menjadi penting bagi tumbuh perkembangan seorang anak menjadi seorang yang dewasa adalah keluarga. Dengan penanaman rasa cinta kasih terhadap seluruh manusia dapat membantu mengembangkan seorang anak memiliki personality yang penuh kasih sayang, bersahabat serta jauh dari tindakan-tindakan tercela.
Saya sangat berharap permasalahan ini semakin lama akan semakin terkikis. Siapapun yang menjadi korban haruslah mendapatkan hak-haknya sebagai seorang manusia untuk mendapatkan kehidupan yang aman, dan juga seorang warga negara untuk mendapatkan perlakukan yang sama dimata hukum serta mendapatkan perawatan yang sesuai dari tenaga medis yang tepat untuk kembali membangun spirit dan value hidupnya.
Secara spesifik teruntuk individu yang memiliki niat atau bahkan telah melakukan diskriminasi serta pelecehan seksual kepada individu lainnya, terdapat sebuah pesan yang telah mengganjal lama di dalam hati saya. Hiduplah dengan benar, perlakukan orang lain sebagaimana kau ingin diperlakukan dan ingatlah baik-baik bahwa karma is real!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H