Masa-masa remaja seorang anak seringkali tak pernah lepas dengan masalah kulit berjerawat yang berkemungkinan membuat tingkat kepercayaan dirinya menurun dan bahkan menyebabkan dampak psikologis yang signifikan bagi para remaja terkait.
Dampak psikologis tersebut akan semakin diperparah dengan keberadaan stereotype dimasyarakat mengenai definisi "kecantikan".
Cantik? Sesungguhnya definisi seperti apa sih yang terlintas dalam benak dan pikiran kalian saat membaca kata "cantik"? Pastinya setiap individu memiliki definisi nya tersendiri, baik itu dipengaruhi ataupun tidak dipengaruhi oleh stereotype yang ada.
Seringkali banyak dari mereka yang berjalan sejalan dengan stereotype yang berkembang menunjukkan sikap negatif nya kepada mereka yang memiliki masalah kulit berjerawat seperti sebuah ejekan salah satu contohnya.
Jika karena dia berbeda dengan kalian bukan berarti dia tak cantik!Â
Pernahkah kalian berpikir efek samping tindakan yang kalian perbuat? Seorang remaja sangat rentan secara psikologis. Mereka bahkan berpotensi mengalami kecemasan sosial dan menghindarkan dirinya dari aktivitas yang memperlihatkan kondisi fisik mereka.
Perasaan ini sering kali berkaitan dengan rasa takut wajah mereka diamati oleh orang lain dan cita-cita masyarakat tentang kulit yang sempurna menjadikan penampilan sebagai faktor terpenting.
Remaja yang berjerawat akan merasa sangat tidak nyaman dan menghindari kontak mata, memanjangkan rambut untuk menutupi wajah dan anak perempuan sering menggunakan riasan untuk meminimalkan munculnya lesi jerawat.
Sebuah fakta mengejutkan menunjukkan bahwa tekanan sosial terhadap seorang remaja dengan masalah kulit berjerawat dapat menimbulkan peningkatan depresi, kecemasan, citra diri yang buruk, dan harga diri yang buruk. Hal tersebut justru akan dapat memperburuk kondisi jerawatnya semakin parah yang berujung pada bercobaan bunuh diri.
Tetapi mulai detik ini, bagi para pembaca yang memiliki masalah dengan kulit berjerawat STOP MINDER! Ada pepatah yang berbunyi bahwa kita memang tidak bisa menutup banyak mulut orang dengan kedua tangan kita, tetapi  kita juga harus ingat bahwa kita dapat menutup kedua telinga kita menggunakan kedua tangan yang kita miliki.
Tugas seorang manusia hanya bisa berusaha dan banyak hal juga yang berada diluar kapasitas kita sebagai seorang manusia. Tak perlu terlalu mengambil hati perkataan menyakitkan yang dapat merusak memori indah kalian.
Dengan cara mencintai diri sendiri akan sangat dapat membantu meningkatkan dan mengambalikan kepercayaan diri seorang individu. Jadi ingat kalau kalian itu cantik!
Mungkin terdapat banyak acne fighter yang begitu menginspirasi dan nama Cut Rizki atau yang akrab disebut dengan panggilan Kak Syut ialah satu diantara banyak acne fighter yang sangat berkesan bagi saya pribadi.
Acne story yang ia bagikan di kanal YouTube nya berhasil menarik perhatian banyak individu termasuk saya. Cut Rizky seringkali memberikan tips penting dan bermanfaat bagi para pejuang jerawat agar tetap percaya diri, menghindari stress berlebihan, serta mencintai diri sendiri.
Hmm, tetapi sesungguhnya apa sih arti dari mencintai diri sendiri atau yang populer dengan self-love?
Terdapat empat aspek penting dari self-love, yakni self-awareness, self-worth, self-esteem dan self-care. Jika ada yang hilang, maka kalian tidak sepenuhnya mencintai diri sendiri. Untuk memilikinya, kita harus disejajarkan dengan empat aspek tersebut.Â
Perjalanan mencapai self-love tidak memang tak semudah membalikan sebuah telapak tangan karena begitu banyak cobaan yang berpotensi menghampiri.Â
Itulah alasan kebanyakan dari kita kekurangan salah satu diantara keempatnya karena tidak ada yang mau duduk dan berbicara dengan diri mereka sendiri. self-love sulit dicapai karena itu berarti harus menyingkirkan hal-hal tertentu dan orang yang membuat kita kecanduan.Â
Kecanduan kita pada orang-orang dan kebiasaan yang bertentangan dengan premis self-love berarti kita berkompromi dan karenanya mencintai diri kita sendiri secara bersyarat, sebagai imbalan atas kesibukan sesaat yang kita dapatkan dari hal-hal yang mengganggu ini.
Self-awareness
Self-awareness ialah menyadari proses berpikir, yakni alur dari apa yang kalian pikirkan, bagaimana pengaruhnya terhadap emosi kalian, dan bagaimana emosi menyebabkan kalian dapat bertindak.
Apakah kalian sadar akan pikiran yang membuat kalian menjadi marah dan bertindak impulsif? Dari mana asalnya, dan mengapa mereka ada di sana? Mengapa mereka menyebabkan kalian bertindak seperti yang kalian lakukan?Â
Hal yang sama berlaku untuk apa yang membuat kalian merasa bahagia. Mengapa itu membuatmu bahagia? Mencoba untuk sadar dan memahami diri pribadi adalah kunci dari kecerdasan emosional.
Self-worth
Self-worth ialah keyakinan yang kita miliki tentang diri kita sendiri, dan seringkali kita berjuang untuk percaya pada diri kita sendiri. Hal tersebut muncul karena keadaan tidak menguntungkan di masa lalu yang telah kita lalui yang belum sepenuhnya kita tinggalkan.Â
self-worth terletak pada semua hal baik tentang diri kalian. Setiap orang memiliki sesuatu yang baik tentang dirinya masing-masing. Jika kalian kesulitan menemukan self-worth, temukan hari yang dapat kalian habiskan untuk memilih hal-hal yang telah kalian lakukan dengan benar atau hal-hal yang dihargai orang lain tentang diri kalian.Â
Tidak pernah ada hari dimana kalian tidak layak karena kalian selalu berguna dan bermanfaat. Self-worth tidak ditentukan oleh apapun; kalian tidak perlu melakukan apa pun untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Ketahuilah itu dan pahami itu. Kekuatan, bakat, dan tindakan baik kalian terhadap orang lain hanyalah ekspresi dari self-worth kalian.Â
Self-esteem
Self-esteem dihasilkan dari self-worth. Rasa self-worth yang tinggi menghasilkan self-esteem yang tinggi pula. Self-worth adalah kesadaran bahwa kita berharga terlepas dari apa yang telah kita capai atau kualitas yang mungkin kita miliki; self-esteem lebih terikat pada kualitas dan pencapaian diri kita.
Saat kalian mengembangkan rasa self-worth, self-esteem akan datang dengan lebih alami.Â
Self-care
Aspek yang satu ini lebih berkaitan dengan fisik tetapi tidak sepenuhnya fisik. Self-care adalah semua bertindak yang kita lakukan untuk menjaga diri kita agar tetap sehat, seperti mandi, makan yang seimbang, dan melakukan hal-hal yang tentunya kita cintai.Â
Self-care juga dapat berupa menonton apa yang kalian sukai, seperti yang marak dilakukan oleh para remaja di Indonesia, yakni menonton drakor. Kemudian juga dapat dilakukan dengan cara mendengarkan musik yang kalian sukai dan menghabiskan waktu bersama orang-orang yang kalian senangi.Â
Uniknya, dibandingkan dengan aspek-aspek self-love lainnya, self-care ialah aspek yang paling mudah untuk dilakukan dan direalisasikan.
Merasa cantik itu gak hanya sekedar merasa bahagia dan bisa menerima dirinya sendiri, tetapi bisa juga menebarkan energi yang kita miliki ke orang lain dan membuat orang lain juga bisa mencintai dirinya sendiri - Cut Rizki
REFERENSI
- Hazarika, N., & Archana, M. (2016). The Psychosocial Impact of Acne Vulgaris. Indian journal of dermatology, 61(5), 515–520. https://doi.org/10.4103/0019-5154.190102
- Mutiwasekwa, S.-L. (2019, November 12). Self-love. Retrieved from psychologytoday.com: https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-upside-things/201911/self-love
- Rose, H. (2019, July 17). 10 Steps to Self-Love. Retrieved from psychologytoday.com: https://www.psychologytoday.com/us/blog/working-through-shame/201907/10-steps-self-love
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI