Dalam konteks ini, Amerika Serikat termasuk ke dalam negara inti dalam sistem global, sedangkan Indonesia termasuk ke dalam negara pinggiran atau semi-periferi. Sebagai negara inti, Amerika Serikat memiliki kontrol yang lebih besar terhadap perdagangan internasional dan dapat mempengaruhi harga dan permintaan terhadap komoditas seperti kopi. Sebagai negara pinggiran, Indonesia cenderung bergantung pada ekspor dan kebijakan perdagangan internasional yang dibuat oleh negara inti.
Dalam MWS, negara pinggiran cenderung mengalami eksploitasi ekonomi dan terus menerus memasok sumber daya dan produk ke negara inti dengan harga yang rendah, sementara negara inti mendapatkan keuntungan dari kontrol atas harga dan distribusi komoditas global. Hal ini dapat dilihat dalam kasus kesenjangan pendapatan ekspor kopi Indonesia dengan Amerika Serikat, dimana Indonesia sebagai negara pinggiran cenderung memasok kopi dengan harga yang rendah, sedangkan Amerika Serikat sebagai negara inti memperoleh keuntungan dari kontrol atas pasar kopi global.
Dalam MWS, untuk mengatasi kesenjangan ekonomi antara negara inti dan negara pinggiran, perlu dilakukan perubahan dalam struktur ekonomi global dan hubungan ekonomi antara negara-negara. Untuk mengatasi kesenjangan ini, ada beberapa langkah yang dapat diambil
-
Diversifikasi ekonomi: Indonesia harus mencari cara untuk mengurangi ketergantungan pada ekspor kopi sebagai sumber pendapatan utama. Diversifikasi ekonomi melalui pengembangan sektor industri dan jasa dapat membantu Indonesia mengurangi ketergantungan pada ekspor komoditas.
Meningkatkan nilai tambah produk ekspor: Indonesia dapat meningkatkan nilai tambah produk ekspornya dengan mengembangkan proses pengolahan yang lebih canggih dan meningkatkan kualitas produk. Hal ini dapat membantu meningkatkan harga jual produk ekspor dan mengurangi ketergantungan pada harga pasar global.
Membangun jaringan perdagangan alternatif: Indonesia dapat mencari pasar alternatif dan membangun jaringan perdagangan yang lebih luas dengan negara-negara di luar Amerika. Dengan cara ini, Indonesia dapat memperluas pasar ekspornya dan mengurangi ketergantungan pada Amerika sebagai pasar utama.
Mendorong kebijakan proteksi domestik: Pemerintah Indonesia dapat mendorong kebijakan proteksi domestik untuk meningkatkan daya saing produk dalam negeri dan melindungi pasar dalam negeri dari persaingan impor yang tidak sehat. Hal ini dapat membantu meningkatkan harga jual produk dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada ekspor.
Memperkuat kerja sama regional: Indonesia dapat memperkuat kerja sama regional dengan negara-negara di Asia Tenggara melalui ASEAN Economic Community (AEC). Dengan cara ini, Indonesia dapat memperluas pasar ekspornya dan mengurangi ketergantungan pada pasar Amerika.
Secara keseluruhan, kesenjangan ekspor dan harga impor kopi Indonesia ke Amerika merupakan tantangan yang harus diatasi oleh Indonesia dalam konteks sistem ekonomi dunia yang ada saat ini. Dengan mengambil langkah-langkah seperti diversifikasi ekonomi, meningkatkan nilai tambah produk ekspor, membangun jaringan perdagangan alternatif, mendorong kebijakan proteksi domestik, dan memperkuat kerja sama regional, Indonesia dapat memperbaiki posisinya dalam sistem ekonomi dunia dan mengurangi ketergantungan pada pasar Amerika. Ini merupakan langkah penting untuk mencapai kesejahteraan ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H