Mohon tunggu...
Cindy Aulia
Cindy Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Masa depan adalah tujuan utama

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Faktor Penyebab Terjadinya Tanah Longsor di Sumatera Barat Terus Menerus

23 Mei 2024   19:32 Diperbarui: 23 Mei 2024   19:38 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Tanah longsor (dok. warga)

Sumatera Barat, provinsi yang terkenal dengan keindahan alamnya sayangnya tidak luput dari tragedi berulang. bencana longsor menjadi hal yang menakutkan bagi masyarakat sekitar, karena meninggalkan luka mendalam.

Bencana longsor di Sumatera Barat telah menjadi perhatian serius, wilayah ini telah mengalami beberapa kejadian longsor yang mengakibatkan korban jiwa dan kerugian material yang signifikan.

Pada Maret 2024 wilayah yang terkena longsor di Sumatera Barat meliputi:
1. Kabupaten Agam : Wilayah ini terdampak parah oleh bencana longsor dan banjir.
2. Kabupaten Tanah Datar : Wilayah ini juga terkena dampak parah akibat bencana longsor dan banjir.
3. Kota Padang : Kota ini terkena dampak bencana longsor dan banjir, dengan beberapa jalur lalu lintas terhenti.
4. Kota Padang Panjang : Kota ini juga terkena dampak bencana longsor dan banjir.
5. Nagari Ganting Mudiak Utara : Wilayah ini terkena dampak bencana longsor dan banjir, dengan beberapa rumah hancur dan korban jiwa.
6. Nagari Bukik Batabuah : Wilayah ini terdampak oleh bencana longsor, dengan beberapa rumah di tepi sungai luluh lantak.
7. Lembah Anai : Wilayah ini terkena dampak bencana longsor, dengan beberapa porak-poranda.
8. Kelok Sitinjau Lauik : Wilayah ini terdampak oleh bencana longsor, dengan beberapa korban dalam dua mobil terseret ke jurang.
9. Kelurahan Indarung : Wilayah ini terkena dampak bencana longsor, dengan beberapa korban dalam dua mobil terseret ke jurang.
10. Kecamatan Lubuk Kilangan : Wilayah ini terkena dampak bencana longsor, dengan beberapa korban dalam dua mobil terseret ke jurang.
11. Nagari Singgalang : Wilayah ini terkena dampak bencana longsor, dengan beberapa rumah di tepi sungai luluh lantak.
12. Pesisir Selatan : Wilayah ini terkena dampak bencana longsor dan banjir, dengan beberapa kawasan longsor yang sudah terdapat penggundulan hutan dan membeku.

Bencana ini bukan takdir yang tak terelakkan. Karena faktor geografis dan topografi Sumatra Barat dengan perbukitan terjal dan curah hujan yang tinggi, memang menjadi predisposisi. Namun, dibalik faktor alam, juga terdapat benang merah campur tangan manusia yang memperparah keadaan. Seperti deforestasi liar, alih fungsi hutan menjadi pemukiman dan perkebunan, serta praktik penambangan liar telah merusak keseimbangan alam. Sistem drainase yang tidak memadai dan tata ruang yang tidak terencana menambah para resiko longsor.

Bencana longsor di Sumatera Barat tidak hanya terbatas pada korban jiwa dan kerugian material. insiden ini juga telah mengganggu kehidupan masyarakat setempat, dengan beberapa kabupaten dan kota di wilayah ini menerapkan status darurat bencana. upaya penanganan bencana ini harus dilakukan dengan segera dan efektif untuk mencegah korban jiwa dan kerugian yang lebih besar.

Beberapa faktor geomorfologi yang mempengaruhi terjadinya bencana longsor di Sumatera Barat adalah:

1. Kedangkalan : Faktor ini terkait dengan hilangnya fungsi resapan dan cadangan air dari hutan alam yang telah berubah. Kondisi ini dapat mempengaruhi kemampuan tanah untuk menyerap udara, sehingga meningkatkan risiko longsor.

2. Penggunaan lahan yang tidak efektif : Penggunaan lahan untuk budidaya, seperti sawit, yang menggantikan fungsi hutan sebagai resapan udara, dapat meningkatkan risiko banjir dan longsor.

3. Kondisi geologi dan struktur geologi : Kondisi morfologi daerah yang terdiri dari perbukitan, pegunungan, jumlah curah hujan yang tinggi, dan kemiringan lereng yang curam dapat mempengaruhi kemampuan tanah untuk menahan tekanan udara dan meningkatkan risiko longsor.

4. Kondisi tanah yang tidak cepat menyerap udara : Kondisi tanah yang tidak dapat menyerap udara dengan cepat dapat meningkatkan risiko banjir dan longsor.

5. Pengkajian bahaya tanah longsor : Pengkajian bahaya tanah longsor dilakukan untuk menentukan indeks, kelas bahaya, dan luasan bahaya terdampak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa kabupaten dan kota di Sumbar memiliki potensi luas bahaya tanah longsor yang tinggi.

6. Kerusakan hutan : Kerusakan hutan, baik karena penggunaan lahan yang tidak efektif atau karena pembalakan liar, dapat meningkatkan risiko banjir dan longsor.

7. Penggunaan lahan yang tidak berkelanjutan : Penggunaan lahan yang tidak berkelanjutan dapat meningkatkan risiko bencana alam, termasuk longsor, dengan mengganggu keseimbangan ekosistem dan meningkatkan risiko kerusakan lingkungan.

Dalam sintesisnya, bencana longsor di Sumatera Barat disebabkan oleh kombinasi faktor geomorfologi, geologi, dan penggunaan lahan yang tidak efektif. Faktor-faktor ini mempengaruhi kemampuan tanah untuk menahan tekanan udara dan meningkatkan risiko longsor. Oleh karena itu, upaya mitigasi dan penanganan bencana longsor harus dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini untuk mencegah korban jiwa dan kerugian yang lebih besar. Dan dapat disimpulkan bahwa Faktor geomorfologi berperan penting dalam terjadinya longsor di Sumatera Barat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun