Diplomasi ekonomi adalah pelaksanaan kebijakan diplomasi, dalam hubungan luar negeri yang dilakukan baik secara bilateral, regional dan multilateral yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan umum dan melindungi kepentingan ekonomi nasional dalam sektor perdagangan, investasi, pariwisata, ketenagakerjaan, finansial, dan kerja sama pembangunan internasional.Â
Pada saat ini pemerintahan Indonesia sedang gencar-gencarnya menjalin Kerjasama dalam bidang ekonomi  dengan berbagai negara, salah satunya dengan Korea Selatan, kedua negara ini sudah melakukan kerjasama sejak tahun 1973. Perkembangan diplomasi ekonomi antara Indonesia dan Korea Selatan telah mengalami kemajuan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Hubungan ekonomi antara kedua negara telah berkembang pesat dan semakin kuat, terutama dalam hal perdagangan dan investasi. Pada tahun 202, Neraca Perdagangan Indonesia dan Korea Selatan mengalami defisit sebesar US$ 446,72 juta. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), defisit tersebut melanjutkan tren yang terjadi selama tiga tahun terakhir.
Defisit neraca perdagangan Indonesia-Korea Selatan juga meningkat sebesar 30,7% jika dibandingkan setahun sebelumnya. Pada 2020, defisit Neraca Perdagangan Indonesia-Korea Selatan hanya sebesar US$ 341,81 juta. Adapun, defisit Neraca Perdagangan tersebut lantaran ekspor Indonesia ke Korea Selatan hanya sebesar US$ 8,95 miliar pada tahun 2021.
Jumlah itu tumbuh sebanyak 38% dibandingkan pada tahun sebelumnya yaitu US$ 6,5 miliar. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia dan Korea Selatan juga telah meningkatkan kerja sama di bidang digital dan teknologi informasi, termasuk dalam pengembangan aplikasi mobile dan layanan e-commerce.
Diplomasi Indonesia dengan Korea Selatan dalam bidang perekonomian  menarik untuk dipelajari dan dibahas. Seperti yang kita ketahui, bahwa Korea Selatan merupakan salah satu negara yang pernah mengalami krisis perekonomian yang kemudian berhasil menjadi negara maju dengan perkembangan perekonomian yang cukup pesat.
 Selain itu kedua negara ini juga sudah menjalin hubungan diplomatik selama 50 tahun lamanya, dan ini merupakan salah satu negara yang menjadi mitra Indonesia yang cukup lama. Tidak hanya itu dengan kebudayaan Korea yang semakin mendunia juga  menjadi salah satu daya tarik untuk melakukan diplomasi.
Hal ini karena akan memberikan keuntungan tersendiri bagi negara Indonesia. Tidak hanya itu, hal tersebut juga menarik karena jika dilihat dari keberadaan Indonesia sebagai negara dengan populasi terbesar ke empat di dunia, dimana hal ini  dijadikan sebagai pasar yang besar oleh Korea Selatan yang merupakan negara dengan perekonomian terbesar ke 11 di dunia.
Dengan demikian keduanya memiliki potensi pasar yang besar dan menarik bagi perusahaan-perusahaan  di kedua negara dalam melakukan ekspansi bisnis, selain itu hubungan diplomasi yang mereka lakukan juga saling melengkapi yaitu Indonesia dengan keberagaman SDA yang dimiliki, sehingga hal tersebut dapat dilengkapi dengan kemajuan teknologi yang dimiliki oleh Korea Selatan.Â
Kaitan studi kasus hubungan diplomasi ekonomi Indonesia dan Korea Selatan dengan mata kuliah Diplomasi RI Kontemporer, merupakan salah satu bentuk perwujudan atau gambaran  mengenai bagaimana diplomasi kontemporer dilakukan dalam prakteknya.
Dalam hubungan kedua negara dapat dilihat gambaran mengenai bagaimana kedua negara dengan latar belakang budaya, bahasa, dan juga sejarah yang berbeda dapat menjalin kerjasama guna mencapai tujuan bersama yang dilakukan melalui diplomasi kontemporer.
Hal ini dapat dilihat dari kesepakatan kerjasama kedua negara seperti kesepakatan dalam bidang pendidikan, ekonomi dan juga budaya, dimana hal ini dapat tercapai melalui kerjasama di berbagai forum internasional seperti ASEAN-Korea dan Korea Selatan-Indonesia Joint Committee.
Selain itu melalui studi kasus yang diambil juga menunjukkan bahwa diplomasi kontemporer tidak hanya melibatkan perwakilan pemerintah, tetapi juga melibatkan masyarakat sipil serta sektor swasta, seperti masyarakat sipil yang dilibatkan sebagai tenaga kerja di perusahaan-perusahaan swasta dari kedua negara.
 Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa studi kasusu diplomasi antara Indonesia dan Korea Selatan memberikan gambaran mengenai bagaimana diplomasi kontemporer dapat berhasil dalam mencapai tujuan bersama melalui kerjasama, keterbukaan, dan partisipasi masyarakat.
Diplomasi Kontemporer dapat dianggap sebagai suatu bentuk diplomasi yang lebih efektiv dan relevan di era globalisasi saat ini. Dalam beberapa tahun ini, Diplomasi Indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan. Hal ini terlihat dari keberhasilan Indonesia dalam membangun hubungan luar negeri dengan negara-negara besar seperti Amerika Serikat, China, dan juga Jepang, tidak hanya itu pada saat ini pemerintahan Indonesia juga memperluas dan memperkuat hubungan kerjasamanya dengan negara-negara di benua Eropa, Amerika dan negara maju lainnya.
 Selain membangun hubungan pertahanan, pemerintahan Indonesia juga memperkuat hubungan Ekonominya, dimana Indonesia berhasil membangun hubungan ekonomi dengan negara-negara besar lainnya, bahkan pada saat ini Indonesia telah menandatangani kesepakatan perdagangan bebas seperti ASEAN Free Trade Area (AFTA) dan Comprehensive Economic Partnership Aggrement (CEPA) dengan berbagai negara seperti Australian, China, dan Jepang.
Tidak hanya terlibat dalam perjanjian perdagangan Indonesia juga meningkatkan perannya di PBB, seperti kita ketahui bahwa sejak tahun 1950 dan telah menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB sebanyak empat kali. Selain itu, Indonesia juga aktif dalam mengambil peran dalam berbagaoi komite dan badan-badan PBB.
Meskipun pemerintahan Indonesia terus giat dalam meningkatkan capaiannya di dunia Internasional, namun Indonesia mendapatkan beberapa beberapa tantangan dalam melakukan diplomasi seperti Pelanggaran terhadap HAM , seperti kita ketahui bahwa sampai pada saat ini pemerintahan Indonesia masih dihadapkan dengan permasalahan pelanggaran HAM di dalam negeri, dimana hal ini juga sudah mendapatkan perhatian dari dunia internasional.
Adanya konflik internal yang sudah menjadi perhatian dunia internasional seperti konflik di Papua dan Aceh yang mana konflik-konflik ini menjadi tantangan tersendiri saat melakukan diplomasi serta dapat mempengaruhi hubungan Indonesia dengan negara-negara yang memiliki kepentingan pada wilayah tersebut.
Tantangan ketiga yaitu keadaan iklim politik global yang tidak menentu dimana dengan Perubahan iklim politik global dan adanya kecenderungan untuk memprioritaskan kepentingan domestik dapat mempengaruhi hubungan diplomatik Indonesia dengan negara lain.
Indonesia perlu melakukan adaptasi dan memperkuat hubungan diplomasi di tengah kondisi yang terus berubah ini. Dan tantangan terakhir yaitu adanya Persaingan Regional, persaingan regional antara negara-negara di Asia Tenggara, khususnya dengan China, dapat mempengaruhi hubungan diplomatik Indonesia.
Indonesia perlu dapat memperkuat posisinya di dalam kawasan dan menjaga keseimbangan hubungan dengan negara-negara tetangga. Maanfaat dan kontribusi yang didapatkan oleh Indonesia melalui diplomasi ekonomi dengan Korea Selatan yaitu dengan kehadiran Korea Selatan yang menjadi salah satu investor terbesar di Indonesia, hal ini terlihat dengan beberapa jumlah investasi dalam bidang manufaktur, elektronik, dan energi.
Investasi asing langsung dari Korea Selatan di Indonesia sudah mencapai sekitar US$ 6,72 miliar dolar AS pada tahun 2022, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan menciptakan lapangan kerja baru. Indonesia dan Korea Selatan menjadi mitra dagang yang penting bagi satu sama lain. Diplomasi ekonomi dapat memperkuat hubungan perdagangan antara kedua negara dan meningkatkan keseimbangan perdagangan.
 Selain itu dengan keberadaan Korea Selatan sebagai negara maju sehingga hal ini dapat memudahkan Korea Selatan melakukan Transfer Teknologi. Dengan melakukan diplomasi ekonomi, Indonesia dapat memperoleh akses lebih mudah ke teknologi baru dan inovasi dari Korea Selatan. Hal ini dapat membantu meningkatkan produktivitas dan daya saing industri Indonesia.
Memberikan kontribusi melalui peningkatan Hubungan Diplomatik dimana dengan adanya  Diplomasi ekonomi dapat membantu memperkuat hubungan diplomatik antara Indonesia dan Korea Selatan. Hubungan diplomatik yang kuat dapat membuka peluang untuk kerja sama yang lebih luas dan mendalam di berbagai bidang, termasuk politik, keamanan, dan sosial-budaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H