Hal ini dapat dilihat dari kesepakatan kerjasama kedua negara seperti kesepakatan dalam bidang pendidikan, ekonomi dan juga budaya, dimana hal ini dapat tercapai melalui kerjasama di berbagai forum internasional seperti ASEAN-Korea dan Korea Selatan-Indonesia Joint Committee.
Selain itu melalui studi kasus yang diambil juga menunjukkan bahwa diplomasi kontemporer tidak hanya melibatkan perwakilan pemerintah, tetapi juga melibatkan masyarakat sipil serta sektor swasta, seperti masyarakat sipil yang dilibatkan sebagai tenaga kerja di perusahaan-perusahaan swasta dari kedua negara.
 Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa studi kasusu diplomasi antara Indonesia dan Korea Selatan memberikan gambaran mengenai bagaimana diplomasi kontemporer dapat berhasil dalam mencapai tujuan bersama melalui kerjasama, keterbukaan, dan partisipasi masyarakat.
Diplomasi Kontemporer dapat dianggap sebagai suatu bentuk diplomasi yang lebih efektiv dan relevan di era globalisasi saat ini. Dalam beberapa tahun ini, Diplomasi Indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan. Hal ini terlihat dari keberhasilan Indonesia dalam membangun hubungan luar negeri dengan negara-negara besar seperti Amerika Serikat, China, dan juga Jepang, tidak hanya itu pada saat ini pemerintahan Indonesia juga memperluas dan memperkuat hubungan kerjasamanya dengan negara-negara di benua Eropa, Amerika dan negara maju lainnya.
 Selain membangun hubungan pertahanan, pemerintahan Indonesia juga memperkuat hubungan Ekonominya, dimana Indonesia berhasil membangun hubungan ekonomi dengan negara-negara besar lainnya, bahkan pada saat ini Indonesia telah menandatangani kesepakatan perdagangan bebas seperti ASEAN Free Trade Area (AFTA) dan Comprehensive Economic Partnership Aggrement (CEPA) dengan berbagai negara seperti Australian, China, dan Jepang.
Tidak hanya terlibat dalam perjanjian perdagangan Indonesia juga meningkatkan perannya di PBB, seperti kita ketahui bahwa sejak tahun 1950 dan telah menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB sebanyak empat kali. Selain itu, Indonesia juga aktif dalam mengambil peran dalam berbagaoi komite dan badan-badan PBB.
Meskipun pemerintahan Indonesia terus giat dalam meningkatkan capaiannya di dunia Internasional, namun Indonesia mendapatkan beberapa beberapa tantangan dalam melakukan diplomasi seperti Pelanggaran terhadap HAM , seperti kita ketahui bahwa sampai pada saat ini pemerintahan Indonesia masih dihadapkan dengan permasalahan pelanggaran HAM di dalam negeri, dimana hal ini juga sudah mendapatkan perhatian dari dunia internasional.
Adanya konflik internal yang sudah menjadi perhatian dunia internasional seperti konflik di Papua dan Aceh yang mana konflik-konflik ini menjadi tantangan tersendiri saat melakukan diplomasi serta dapat mempengaruhi hubungan Indonesia dengan negara-negara yang memiliki kepentingan pada wilayah tersebut.
Tantangan ketiga yaitu keadaan iklim politik global yang tidak menentu dimana dengan Perubahan iklim politik global dan adanya kecenderungan untuk memprioritaskan kepentingan domestik dapat mempengaruhi hubungan diplomatik Indonesia dengan negara lain.
Indonesia perlu melakukan adaptasi dan memperkuat hubungan diplomasi di tengah kondisi yang terus berubah ini. Dan tantangan terakhir yaitu adanya Persaingan Regional, persaingan regional antara negara-negara di Asia Tenggara, khususnya dengan China, dapat mempengaruhi hubungan diplomatik Indonesia.
Indonesia perlu dapat memperkuat posisinya di dalam kawasan dan menjaga keseimbangan hubungan dengan negara-negara tetangga. Maanfaat dan kontribusi yang didapatkan oleh Indonesia melalui diplomasi ekonomi dengan Korea Selatan yaitu dengan kehadiran Korea Selatan yang menjadi salah satu investor terbesar di Indonesia, hal ini terlihat dengan beberapa jumlah investasi dalam bidang manufaktur, elektronik, dan energi.