Mohon tunggu...
Cindy Arisma Putri
Cindy Arisma Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berkuliah di Universitas Airlangga

Public health student 2024

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penyakit Menular oleh Monyet Kepada Manusia yang Membahayakan Dunia

1 Oktober 2024   14:46 Diperbarui: 1 Oktober 2024   14:54 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

CINDY ARISMA PUTRI/191241056

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Mpox adalah penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox. Mpox

adalah infeksi zoonosis virus, yang berarti virus mampu untuk menyebar dari

hewan ke manusia, manusia ke manusia, atau lingkungan ke manusia. Virus

monkeypox pertama kali ditemukan pada seekor monyet di Denmark pada tahun

1958. Pada tahun 1950 seorang anak berumur sembilan bulan di Republik

Demokratik Kongo teridentifikasi terdapat virus monkeypox di dalam tubuhnya.

Kasus ini menjadikan pertama kalinya virus monkeypox ditemukan pada tubuh

manusia (WHO, 2022). Pada tahun 2017, mpox kembali muncul di Nigeria dan

terus menyebar ke berbagai negara. Kasus mpox sempat menurun sampai akhirnya

muncul kembali di Inggris pada awal Mei 2022. Kasus ini muncul secara tiba-tiba

dan menyebar dengan begitu cepatnya di Eropa, Amerika, dan keenam wilayah

WHO. Kurang lebih terdapat 110 negara dan 87 ribu kasus ditemukan dengan

kasus kematian mencapai 112 kasus (WHO, 2022).

Pada tahun 2022, Ali et al. dalam penelitiannya mengemukakan bahwa

pendeteksian awal, melacak kontak penyebaran, dan isolasi penderita penyakit

mpox begitu penting untuk membatasi penyebaran virus di komunitas. Namun,

mengindentifikasi mpox bisa begitu sulit karena kemiripan dengan infeksi

penyakit lain. Oleh sebab itu, begitu penting untuk membedakan mpox dengan

chickenpox, measles, bakteri yang menyerang kulit, dan penyakit yang berkaitan

dengan alergi. Standar terbaik untuk mendiagnosa penyakit mpox adalah dengan

histopathology (prosedur yang melibatkan pemeriksaan jaringan utuh yang

diambil melalui biopsi atau operasi di bawah mikroskop) dan isolasi virus (proses

pemisahan dan identifikasi virus dari sampel biologis, seperti jaringan tubuh,

darah, atau sekresi yang mungkin mengandung virus). Sebagai tambahan, PCR (polymerase chain reaction) bisa membantu untuk mengkonfirmasi diagnosis

tersebut.

Indonesia pernah melaporkan kasus mpox pertama pada tanggal 20

Agustus 2022. Pada tanggal 13 Oktober 2023, Indonesia kembali melaporkan 1

kasus mpox tanpa ada riwayat perjalanan dari negara terjangkit (transmisi lokal).

Sampai minggu ke 51 Indonesia melaporkan sebanyak 71 kasus dengan jumlah

kasus sembuh sebanyak 56 kasus. Kasus tersebut tersebar di DKI Jakarta, Jawa

Barat, Banten, Jawa Timur, Kepulauan Riau dan DIY. ( Kemenkes RI, Desember

2023) Penyelidikan saat ini masih terus dilakukan untuk mengetahui gambaran

epidemiologi kasus yang dilaporkan. Pada tanggal 17 Oktober 2023, Indonesia

telah melakukan peniliaian risiko mpox yang melibatkan multisektor. Melalui

penilaian risiko tersebut didapatkan bahwa kemungkinan dan dampak penularan

pada masyarakat umum adalah kecil hingga sedang, sedangkan pada kelompok

berdasarkan temuan kunci adalah tinggi. Mempertimbangkan hal tersebut, kita

perlu melakukan peningkatan kewaspadaan terhadap mpox di Indonesia

(Kemenkes RI.2023).

Mpox pernah ditetapkan sebagai Public Health Emergency of International

Concern (PHEIC) oleh Badan Kesehatan Dunia (World Health

Organization/WHO) pada tanggal 23 Juli 2022 dan status PHEIC telah dicabut

pada tanggal 11 Mei 2023. Meskipun demikian, kasus masih terus dilaporkan oleh

berbagai negara. Oleh sebab itu, perlu adanya tindakan pencegahan tentang

penyakit mpox. Berdasarkan uraian di atas, dengan adanya jumlah SDM yang

mencukupi dan berkompeten dapat memperlancar proses pencegahan dan

penanggulangan suatu wabah penyakit menular. SDM ini melibatkan semua

tenaga, baik tenaga kesehatan maupun tenaga non kesehatan yang memiliki

kompetensi sesuai bidangnya. Tenaga yang berkompeten dapat diperoleh melalui

pendidikan, pelatihan-pelatihan, workshop, dan lain sebagainya. Selain itu,

kerjasama antar tim juga memiliki peranan dalam proses pencegahan penyakit

mpox.

KATA KUNCI: Kesehatan, Mpox, Penyakit, Virus

DAFTAR PUSTAKA

Suparno, S., Yunita, J., & Fitri, Y. (2024). Kesiapsiagaan Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Dumai dalam Menghadapi Risiko Wabah Penyakit

Monkeypox (Mpox) Bulan Desember 2023. Ensiklopedia of Journal, 6(2),

336-343

Rachman, M. B. A., Kurniasih, A., Sundawijaya, A., & Nuraminah, A. (2023).

Penerapan Blok SE-NET Pada Deep Learning Inceptionv3 untuk

Meningkatkan Deteksi Penyakit Mpox pada Manusia. Jurnal Teknologi

Informasi dan Ilmu Komputer, 10(7), 1447-1452.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun