CINDY ARISMA PUTRI/191241056
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Mpox adalah penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox. Mpox
adalah infeksi zoonosis virus, yang berarti virus mampu untuk menyebar dari
hewan ke manusia, manusia ke manusia, atau lingkungan ke manusia. Virus
monkeypox pertama kali ditemukan pada seekor monyet di Denmark pada tahun
1958. Pada tahun 1950 seorang anak berumur sembilan bulan di Republik
Demokratik Kongo teridentifikasi terdapat virus monkeypox di dalam tubuhnya.
Kasus ini menjadikan pertama kalinya virus monkeypox ditemukan pada tubuh
manusia (WHO, 2022). Pada tahun 2017, mpox kembali muncul di Nigeria dan
terus menyebar ke berbagai negara. Kasus mpox sempat menurun sampai akhirnya
muncul kembali di Inggris pada awal Mei 2022. Kasus ini muncul secara tiba-tiba
dan menyebar dengan begitu cepatnya di Eropa, Amerika, dan keenam wilayah
WHO. Kurang lebih terdapat 110 negara dan 87 ribu kasus ditemukan dengan
kasus kematian mencapai 112 kasus (WHO, 2022).
Pada tahun 2022, Ali et al. dalam penelitiannya mengemukakan bahwa
pendeteksian awal, melacak kontak penyebaran, dan isolasi penderita penyakit
mpox begitu penting untuk membatasi penyebaran virus di komunitas. Namun,
mengindentifikasi mpox bisa begitu sulit karena kemiripan dengan infeksi
penyakit lain. Oleh sebab itu, begitu penting untuk membedakan mpox dengan
chickenpox, measles, bakteri yang menyerang kulit, dan penyakit yang berkaitan
dengan alergi. Standar terbaik untuk mendiagnosa penyakit mpox adalah dengan
histopathology (prosedur yang melibatkan pemeriksaan jaringan utuh yang
diambil melalui biopsi atau operasi di bawah mikroskop) dan isolasi virus (proses
pemisahan dan identifikasi virus dari sampel biologis, seperti jaringan tubuh,
darah, atau sekresi yang mungkin mengandung virus). Sebagai tambahan, PCR (polymerase chain reaction) bisa membantu untuk mengkonfirmasi diagnosis
tersebut.
Indonesia pernah melaporkan kasus mpox pertama pada tanggal 20
Agustus 2022. Pada tanggal 13 Oktober 2023, Indonesia kembali melaporkan 1
kasus mpox tanpa ada riwayat perjalanan dari negara terjangkit (transmisi lokal).
Sampai minggu ke 51 Indonesia melaporkan sebanyak 71 kasus dengan jumlah
kasus sembuh sebanyak 56 kasus. Kasus tersebut tersebar di DKI Jakarta, Jawa
Barat, Banten, Jawa Timur, Kepulauan Riau dan DIY. ( Kemenkes RI, Desember
2023) Penyelidikan saat ini masih terus dilakukan untuk mengetahui gambaran
epidemiologi kasus yang dilaporkan. Pada tanggal 17 Oktober 2023, Indonesia
telah melakukan peniliaian risiko mpox yang melibatkan multisektor. Melalui
penilaian risiko tersebut didapatkan bahwa kemungkinan dan dampak penularan
pada masyarakat umum adalah kecil hingga sedang, sedangkan pada kelompok
berdasarkan temuan kunci adalah tinggi. Mempertimbangkan hal tersebut, kita
perlu melakukan peningkatan kewaspadaan terhadap mpox di Indonesia
(Kemenkes RI.2023).
Mpox pernah ditetapkan sebagai Public Health Emergency of International
Concern (PHEIC) oleh Badan Kesehatan Dunia (World Health
Organization/WHO) pada tanggal 23 Juli 2022 dan status PHEIC telah dicabut
pada tanggal 11 Mei 2023. Meskipun demikian, kasus masih terus dilaporkan oleh
berbagai negara. Oleh sebab itu, perlu adanya tindakan pencegahan tentang
penyakit mpox. Berdasarkan uraian di atas, dengan adanya jumlah SDM yang
mencukupi dan berkompeten dapat memperlancar proses pencegahan dan
penanggulangan suatu wabah penyakit menular. SDM ini melibatkan semua
tenaga, baik tenaga kesehatan maupun tenaga non kesehatan yang memiliki
kompetensi sesuai bidangnya. Tenaga yang berkompeten dapat diperoleh melalui
pendidikan, pelatihan-pelatihan, workshop, dan lain sebagainya. Selain itu,
kerjasama antar tim juga memiliki peranan dalam proses pencegahan penyakit
mpox.
KATA KUNCI: Kesehatan, Mpox, Penyakit, Virus
DAFTAR PUSTAKA
Suparno, S., Yunita, J., & Fitri, Y. (2024). Kesiapsiagaan Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas II Dumai dalam Menghadapi Risiko Wabah Penyakit
Monkeypox (Mpox) Bulan Desember 2023. Ensiklopedia of Journal, 6(2),
336-343
Rachman, M. B. A., Kurniasih, A., Sundawijaya, A., & Nuraminah, A. (2023).
Penerapan Blok SE-NET Pada Deep Learning Inceptionv3 untuk
Meningkatkan Deteksi Penyakit Mpox pada Manusia. Jurnal Teknologi
Informasi dan Ilmu Komputer, 10(7), 1447-1452.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI