Film merupakan salah satu karya seni yang seringkali membawa dampak bagi kehidupan individu atau kelompok.Â
Pada hakikatnya sebuah karya sastra adalah replika kehidupan nyata mengenai keseharian.Â
Beberapa contoh karya sastra yang sering kita lihat sehari-hari adalah cerpen, puisi, novel, film dan drama.
Karya sastra adalah bentuk dari kejiwaan, pemikiran serta imajinasi penulis yang kemudian dituangkan kedalam bentuk suatu karya yang bisa dinikmati oleh orang lain
Dalam proses berkarya penulis akan menggunakan cipta, rasa, dan karya sebagai modal awal pembentukan aktivitas kejiwaan pada tokoh.
 Film merupakan salah satu karya sastra yang terkandung unsur-unsur instrinsik.Â
Sebuah film akan lebih hidup jika didukung dengan kehadiran para tokoh-tokoh yang berperan.
Setiap tokoh ini akan dilengkapi dengan jiwa dan raga guna mendukung jalannya cerita meskipun bersifat fiktif.
Masing-masing tokoh tersebut memiliki karakter pribadi unik yang dapat menjadi pembeda antara tokoh yang satu dan tokoh yang lain.
Dengan adanya hubungan antar tokoh tersebut tak jarang menimbulkan konflik baik antar individu, kelompok bahkan konflik pribadi yang dapat menimbulkan konflik psikologis dari para tokohnya.
Ali & Ratu-Ratu Queens (2021)Â
Pada kali ini, kita akan melihat bagaimana konflik yang terjadi pada film Ali dalam Ali & Ratu Ratu Queens (2021).
Film ini mengangkat kisah dari sudut pandang Ali (Iqbal Ramadhan) yang ditinggal oleh ibunya sejak ia kecil ke New York.
Tahun demi tahun dijalani, Ali tak pernah mendapat kabar dari ibunya sehingga Ali berpendapat bahwa ibunya tidak lagi memperdulikannya karena tak pernah mengirimkan kabar untuk dirinya.Â
Namun, suatu ketika Ali menemukan surat-surat dari ibunya yang sengaja disimpan oleh ayahnya.Â
Dengan tekad yang kuat, Ali memutuskan untuk pergi ke New York mencari ibunya, ya seseorang yang ia sayangi.Â
Namun, Ali mendapati bahwa ibunya telah memiliki keluarga baru dan hidup bahagia seolah tak ada siapa pun yang bisa menembus kebahagiaan tersebut termasuk Ali.Â
Sang ibu terus menyuruh Ali untuk pulang ke Indonesia karena takut keluarga barunya mengetahui bahwa ia sudah mempunyai anak sebelumnya. Namun, Ali tidak putus asa, ia terus berusaha untuk menyakinkan ibunya.Â
Psikonalisis Sigmund FreudÂ
Sigmund Freud membagi tiga struktur psikologis manusia yaitu ID, Ego dan Superego.Â
Singkatnya, ID membahas mengenai kepuasan alamiah dari suatu individu yang harus dipenuhi, Ego membahas tentang bagaimana suatu individu berusaha memenuhi kebutuhan ID dengan cara yang dapat diterima secara sosial dan Superego membahas mengenai bagaimana perilaku moralitas.Â
Dalam film Ali & Ratu-ratu Queens (2021), tampak pda Ali yang dipengaruhi oleh kebutuhan emosional alamiah (ID) dirinya yaitu kasih sayang dari ibunya.Â
Konflik semakin memuncak saat ia berhasil menemukan ibunya namun justru ia mendapati ibunya tak menerima kehadiran dirinya.Â
Namun Ali terus berjuang demi bisa kembali bersama dengan ibunya karena ia sangat merindukan kasih sayang sang ibu (Ego).Â
Superego yang ditunjukkan pada tokoh Ali nampak pada saat ia sadar bahwa hidupnya harus terus berjalan. Selain berusaha untuk menyakinkan ibunya, Ali juga mengerjar mimpinya dengan mengambil beasiswa pendidikan di New York.Â
Hal tersebut ia lakukan untuk membahagiakan dirinya, orang sekitar, dan tentu saja sang ibu.Â
Akhir dari PerjuanganÂ
Ending dari film tersebut menunjukkan akhir yang bahagia dimana sang ibu akhirnya mulai menerima Ali, Ali mendapatkan beasiswa, dan bahagia bersama orang terdekatnya.Â
Tentu saja selama proses mencapai kebahagiaan tersebut Ali tidak sendiri. Dia ditemani oleh para penghuni Ratu-ratu Queens yang selalu ada untuk Ali.Â
Dari film Ali & Ratu-ratu Queens mengajarkan bahwa setiap manusia pasti memiliki permasalahan. Namun bukan permasalahan yang menjadi fokus utama, melainkan bagaimana cara kita menyelesaikan permasalahan tersebutlah yang harus menjadi fokus utama hidup kita.Â
Daftar Pustaka
Ryan,M. (2012). An Introduction to Criticism: Literature/Film/Culture. UK : Willey Blackwell.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H