Hal ini dibuktikan dengan berita bohong yang membahas tentang Donal Trump.Â
Dari berita-berita bohong tersebut membuat nama Trump semakin dikenal hingga membuatnya memenangkan pemilu melalui kebohongan.
Praktik post-truth juga bisa ditemukan di Indonesia dan dikendalikan oleh pihak yang memiliki pengaruh/kekuasaaan. Dalam membuat opini yang sesuai dengan kepentingan diri masing-masing.Â
Jika kalian ingat, pada pemilu yang diselenggarakan tahun 2019 lalu, jurnalis serta para pendukung Prabowo Subianto memberikan statement bahwa pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memenangkan pemilu tersebut. Namun faktanya, hasil perhitungan akhir suara belum selesai.
Berbagai bahaya yang ditimbulkan dari post-truth yaitu :Â
1. Menyebarluaskan berita/informasi yang tidak benar seolah hal tersebut benar
2. Mengabaikan data dan faktaÂ
3. Â Memberikan keuntungan sepihakÂ
Profesionalisme Jurnalis dan Re-Branding MediaÂ
"Journalism used to be good, but now it is bad" salah satu ungkapan yang mengartikan bahwa jurnalisme mengalami penurunan karena adanya jurnalis yang mengabaikan profesionalitasnya dan tidak memiliki komitmen terhadap profesionalisme.Â
Semakin banyak ditemukan jurnalis yang mulai mengabaikan nilai profesionalitas. Salah satu penyebabnya karena adanya pengaruh dan tuntutan dari perusahaan media.Â
Namun masih banyak ditemukan berbagai dukungan dari organisasi media terhadap praktek jurnalistik untuk bisa sesuai dengan norma. Dengan adanya dukungan ini berhasil untuk mampu memelihara profesionalisme para jurnalis.