PENGARUH PRESTASI NON AKADEMIK PADA PEMBELAJARAN AKADEMIK
Oleh: Camilia Indah Novia Taufik
Pendidikan adalah usaha yang terencana untuk menghidupkan suatu suasana belajar serta proses pembelajaran agar siswa atau peserta didik dapat aktif dalam mengembangkan potensi dirinya sendiri.Â
Pada umumnya juga, Pendidikan menjadi suatu tolak ukur kualitas setiap orang.pendidikan juga sebenarnya adalah aktivitas yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan, seperti pembelajaran dalam pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan dari suatu kelompok yang diturunkan secara turun-temurun dari generasi satu ke generasi  yang selanjutnya.Â
Tujuan Pendidikan yang lainnya adalah agar peserta didik atau siswa dapat mengembangkan potensi diri menjadi pribadi yang beriman serta bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak yang mulia, berilmu, kreatif, mandiri serta agar menjadi warga negara yang baik.Â
Namun, pendidikan tidak hanya tentang akademik saja. Pendidikan juga mencakup tentang Non Akademik, dimana hal ini berkaitan dengan minat dan bakat siswa atau peserta didik. Siswa atau peserta didik akan dilihat perkembangan minat belajar pada Pendidikan akademik dengan bantuan pengaruh dari Pendidikan Non Akademik.Â
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Pendidikan Non Akademik pada perkembangan minat siswa atau peserta didik pada Pendidikan Akademik, diperlukan beberapa cara atau gaya belajar, metode pembelajaran yang cocok, cara penyampaian yang tepat dan cara yang lainnya untuk mencapai tujuan kepada peserta didik atau kepada siswa.
Keberhasilan seorang siswa di bidang Non Akademik dapat kita lihat pada bakat alamiah dan tidak semua peserta didik memiliki hal tersebut karena hal itu adalah sebuah berkah yang dihadiahkan oleh Tuhan kepada para siswa yang beruntung ini. Keberhasilan dari seorang siswa tidak hanya ditandai dengan kesuksesannya dalam hal akademik saja, hal in perlu diperhatikan juga dalam segi kinestetik, estetika atau menurut cara pandang holistic bahwa Pendidikan kepada peserta didik harus diamati secara menyeluruh, tidak hanya diperhatikan pada beberapa bagian saja.Â
Saat ini, banyak sekolah juga yang kurang memperhatikan pada hal ini padahal Pendidikan Non Akademik cukup penting bagi pembelajaran akademik. Bahkan tidak banyak juga pihak sekolah yang kurang mendukung atau bahkan juga tidak mendukung prestasi non akademik siswa tersebut yang sering diremehkan.
Bidang non akademik yang biasa diikuti oleh siswa adalah seperti pada bidang olahraga (sepak bola, basket, volley), bidang seni (melukis, teater, menari), bidang keagamaan (rohis, marawis), bidang organisasi (OSIS, PMR). Kegiatan seperti yang telah disebutkan akan meningkatkan ketertarikan siswa terhadap pembelajaran akademik, namun guru serta pihak sekolah terkadang membebani hal tersebut dan terkadang juga menyulitkan siswa dalam berinovasi di bidang tersebut.Â
Dimana yang terjadi adalah siswa menjadi malas serta kurang tertarik dengan kegiatan non akademik seperti di bidang yang telah disebutkan dan juga menjadi sulit belajar pada kegiatan Pendidikan Akademik.Â
Dapat dikatakan juga bahwa kegiatan non akademik pada bidang-bidang tersebut dapat membantu siswa atau peserta didik dalam mengasah siswa tersebut menjadi lebih kreatif dalam berinovasi serta dapat juga membuat siswa tersebut memiliki pandangan yang berbeda terhadap sesuatu. Kegiatan non akademik ini juga dapat menjadi bahan penyegaran atau sebuah kegiatan refreshing agar siswa dapat istirahat sejenak dan mencari hiburan baru dari banyaknya pikiran dari kehidupan Pendidikan Akademiknya.
Sementara itu pada penerimaan peserta didik baru, terdapat beberapa sekolah yang menerima siswa atau peserta didik baru lewat jalur prestasi non akademik. Hal ini dapat membantu siswa yang lebih dominan pada Pendidikan Non akademiknya dibanding Pendidikan Akademiknya untuk masuk dan diterima oleh sekolah impian atau sekolah pilihannya.Â
Prestasi non akademik masih dipandang sebelah mata karena dianggap tidak berpengaruh, tidak ada gunanya, tidak menentukan keberhasilan oleh pihak sekolah yang masih kaku terhadap pentingnya prestasi non akademi yang akan membawa citra positif juga bagi pihak sekolah. Prestasi non akademik adalah prestasi yang tidak dapat diukur atau di nilai dengan menggunakan angka. Prestasi ini hanya bisa diraih oleh siswa yang memiliki bakat di bidang tersebut.Â
Maka dari itu, prestasi ini hanya dapat dimiliki oleh siswa yang mengikuti bidang tersebut atau mengikuti sebuah kegiatan ekstrakurikuler. Beda halnya dengan prestasi akademik dimana prestasi ini adalah penilaian hasil belajar untuk mengetahui seberapa jauh perkembangan siswa tersebut setelah mengikuti kegiatan belajar.
Terdapat beberapa faktor eksternal juga dalam pencapaian prestasi ini, seperti meliputi didikan dari orang tua, suasana lingkungan rumah relasi antar siswa dengan guru dan relasi antara siswa dengan siswa. Lalu faktor internalnya terdapat kesehatan jasmani, IQ (Intelligence Quotient), EQ (Emotional Quotient), minat, bakat serta motivasi untuk belajar.Â
Gaya belajar yang dimiliki tiap siswa juga menjadi salah satu faktor internal yang melatar belakangi tercapainya prestasi. Dengan terwujudnya keperluan siswa atau peserta didik di bidang non akademik, maka siswa akan lebih mudah dalam belajar di bidang akademik.Â
Dengan mudahnya siswa dalam belajar di bidang akademik, tentunya siswa akan semakin multi talenta atau serba bisa dalam berbagai bidang. Hal ini tentunya dibantu juga dengan gaya belajar yang diterima dan diterapkan oleh siswa serta guru yang mengajarnya.
Prestasi belajar yang khususnya pada bidang akademik tentunya tidak jauh kaitannya dari peranan guru dan siswa itu sendiri, guru berupaya semaksimal mungkin dengan menyesuaikan gaya pengajarannya saat di kelas, seperti menggunakan media bantuan tambahan seperti contohnya menggunakan alat peraga untuk memudahkan dalam mengajar.Â
Lalu menggunakan gaya Bahasa yang mudah dipahami dan menyenangkan. Selain dari peranan besar seorang guru, kesiapan dari siswa tersebut juga tidak kalah penting.Â
Diperlukan penyesuaian gaya belajar antara guru yang mengkondisikan suasana kelas dengan siswa yang belajar dengan gaya belajarnya sendiri. Penelitian yang dilakukan oleh Westwood (2004) mengatakan bahwa gaya belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa tersebut.Â
Dengan menggunakan gaya belajar yang benar, maka akan tercapai prestasi belajar siswa. Gaya belajar menjadi salah satu faktor internal yang menjadi kunci untuk meningkatkan prestasi belajar dan beberapa penelitian juga membuktikan bahwa prestasi belajar yang sempurna kan tercapai jika menggunakan gaya belajar yang benar dan tepat. Tentunya gaya belajar yang dimiliki oleh setiap siswa atau peserta didik berbeda-beda.Â
Maka dari itu, pemilihan gaya belajar yang tepat harus dipilih secara hati-hati agar prestasi belajar dapat tercapai dengan baik dan tidak mengakibatkan siswa belajar dengan tidak bersemangat atau bahkan tidak tertarik untuk belajar.Â
Pada umumnya, gaya belajar adalah suatu kegiatan dalam pembelajaran untuk memecahkan permasalahan yang sedang di hadapi oleh siswa atau peserta didik dalam kegiatan belajarnya dengan berinteraksi serta merespon di sekitar lingkungan belajarnya.Â
Seperti contohnya gaya belajar yang dimiliki oleh Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas A berbeda dengan gaya belajar yang dimiliki oleh Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas B. Â
Walaupun garis besarnya mempelajari hal yang sama, namun kedua Mahasiswa di Universitas yang berbeda ini memiliki gaya belajar yang berbeda dan terdapat perbedaan yang cukup signifikan pada hasil nilai pembelajaran.
Prestasi pada bidang akademik tentu saja amatlah penting. Namun, keseimbangan dengan prestasi non akademik pada kegiatan ekstrakurikuler juga tidak kalah penting. Manajemen pada kegiatan ekstrakurikuler adalah proses yang direncanakan serta diusahakan dengan terorganisir mengenai kegiatan sekolah yang dilakukan di luar jam pembelajaran untuk perkembangan potensi peserta didik. Bukti dari efektivitas pada manajemen pada kegiatan ekstrakurikuler adalah meliputi kualitas, produktivitas, efisien, integritas dan stabilitas organisasi dalam pelaksanaan fungsi manajemen.Â
Menurut Dadang yang telah dikutipkan oleh Kompri (2015 : 223) yang menyatakan bahwa pengembangan potensi yang dimiliki siswa dimaksud dalam tujuan Pendidikan nasional melalui kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler adalah sebuah kegiatan yang dapat meningkatkan pembelajaran di bidang akademik.Â
Seperti contohnya jika mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sepak bola atau basket atau olahraga lainnya, maka keterampilan siswa pada bidang olahraga akan meningkat dan akan meningkatkan nilai juga di pelajaran olahraga. Kegiatan ekstrakurikuler juga bermaksud untuk memberi pelajaran tambahan yang sekiranya saat pembelajaran formal berlangsung tidak sempat disampaikan.
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dimana sangat dipentingkan untuk nilai tambah bagi siswa dan dapat diajdikan barometer perkembangan sekolah yang tidak jarang juga diamati oleh masyarakat sekitar.Â
Faktor lain yang mempemgaruhi prestasi non akademik peserta didik adalah seperti minat tertentu, kepribadian, keinginan dan kesehatan mental. Lalu terdapat juga faktor eksternal yang meliputi lingkungan sekitar, keluarga, sarana dan prasarana dan ekonomi kehidupan.Â
Mulyono mengemukakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler, manajemen pada kegiatan ekstrakurikuler adalah proses yang direncanakan secara terorganisasi tentang kegiatan sekolah yang dilakukan di luar kelas atau di luar jam pelajaran untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa.Â
Moh. Uzer Usman mengemukakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler yaitu kegiatan belajar yang dilakukan di luar waktu yang telah ditetapkan dalam susunan program seperti kegiataan pengayaan, perbaikan yang berkaitan dengan kegiatan lain dengan tujuan untuk memantapkan pembentukan kepribadian seperti mengikuti kegiatan pramuka, kegiatan seni atau yang lainnya. Â
Pendidikan tentu saja sangat penting bagi semua orang. Pendidikan juga sering dikaitkan dengan sesuatu yang bersifat akademik. Namun pendidikan tidak hanya di bidang akademik, terdapat juga pendidikan di bidang non akademik. Dengan menguatkan pendidikan dan prestasi di bidang non akademik, maka pendidikan serta prestasi di bidang akademik akan meningkat juga. Prestasi yang diraih oleh siswa di bidang non akademik cukup berpengaruh pada pembelajaran peserta didik di bidang akademik.Â
Pendidikan non akademik yang dimaksud adalah contohnya seperti kegiatan ekstrakurikuler di bidang tertentu seperti bidang olahraga, bidang kesenian, bidang organisasi atau bidang yang lainnya. Kegiatan ekstrakuriler ini dilakukan pada waktu di luar jam belajar atau di luar jam yang telah ditetapkan.Â
Namun, kegiatan ekstrakuriler dapat membantu siswa untuk mempelajari hal baru yang tidak atau belum dipelajari saat jam pembelajatran formal berlangsung.Â
Dengan terpenuhinya pendidikan serta prestasi di bidang non akademik, diperlukan juga gaya belajar yang cock untuk terpenuhi juga Pendidikan dan prestasi di bidang akademik. Gaya belajar yang dimiliki tiap peserta didik tentunya berbeda-beda. Guru harus bisa menyesuaikan gaya belajar tiap peserta didik yang diajarnya. Pemilihan gaya belajar yang tepat akan mempengaruhi prestasi yang diraih oleh peserta didik tersebut.Â
Lalu, dengan prestasi pada bidang non akademik juga akan meningkatkan kemampuan internal lainnya serta memperkuat dalam pembentukan suatu kepribadian pada peserta didik atau siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Amrullah, A., 2018. Pengaruh Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Akademik dan Non Akademik Bagi Siswa pada Madrasah Aliyah (MA) Kota Samarinda , Volume 6, pp. 250-254.
Astafiyah, A., 2018. KONTRIBUSI EFEKTIVITAS MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER TERHADAP PRESTASI SEKOLAH NON AKADEMIK, Volume 4, pp. 265-273.
Saputro, A. A., 2022. Pengaruh Prestasi Belajar Dilihat Gaya Belajar Pada Mahasiswa Pendidikan Jasmani, Volume 6, pp. 26-27.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H