Alun-alun Taman Firdaus di Kabupaten Pangkep pecah. Taman ini dihadiri ratusan ribu orang tanggal 11 November 2022. Masyarakat Pangkep, Sulawesi Selatan ingin bertemu dan bersilaturahmi dengan Anies Baswedan.
Hari itu, Anies didampingi oleh Ustaz Das'ad Latif, ustaz yang terkenal dengan ceramah-ceramah jenakanya. Ustaz Das'ad memang sangat populer di berbagai daerah di Indonesia. Di Sulawesi, namanya tentu sangat dikenal, karena beliau adalah putra asli dari Sulawesi Selatan.Â
Acara silaturahmi Anies Baswedan dengan masyarakat Pangkep ini terasa sangat meriah. Pesertanya begitu banyak dan antusias. Anies merasa takjub dengan semangat masyarakat Pangkep ketika menyambutnya di Alun-alun Taman Firdaus.Â
Ada yang unik di acara silaturahmi Anies dengan masyarakat Pangkep ini, yaitu saat Ustaz Das'ad Latif membawakan sebuah lagu berjudul "Jangan Sampai Tiga Kali". Cuplikan lagu yang dibawakan oleh Ustaz Das'ad seperti di bawah ini.
Satu kali kau sakiti hati ini, masih kumaafkan.Â
Dua kali kau sakiti hati ini, juga kumaafkan.Â
Tapi jangan kau coba tiga kali, jangan, oh jangan.Â
Cukuplah sudah, cukuplah sudah, jangan kau ulang lagi.
Selesai membawakan lagu tersebut Ustaz Das'ad berkata: "Mengerti maksudku toh?" Mendengar pertanyaan tersebut, masyarakat yang hadir bersorak keras dan menjawab ya.Â
Ustaz Das'ad memang tidak secara eksplisit menjelaskan apa maksud dari lagu tersebut. Tapi dari pertanyaan yang diajukan setelah membawakan lagu tersebut, rasanya kita tahu apa maksud Ustaz Das'ad.Â
Ustaz tentu menyampaikan bahwa cukup dua periode. Jangan sampai ada periode ketiga untuk jabatan. Sampai hari ini, masih ada yang menyuarakan bahwa kekuasaan presiden untuk diperpanjang sampai tiga periode. Hal tersebut tentu tidak boleh, karena melanggar konstitusi.Â
Ustaz Das'ad tentu tidak asal berbicara. Dia bukan hanya sekadar melempar opini. Pendapatnya tentu berdasar pertimbangan akal sehat dan peraturan. Ingat, Ustaz Das'ad bukan hanya seorang penceramah. Dia juga seorang dosen. Gelarnya pun bukan main-main. Dia adalah peraih gelar doktor alias lulusan S3 di bidang komunikasi dari Universitas Kebangsaan. Salah satu perguruan tinggi terbaik di Malaysia.Â
Jadi, pernyataan Ustaz Das'ad sudah dipertimbangkan dengan matang. Lantas, mengapa Ustaz Das'ad memilih lagu "Jangan Sampai Tiga Kali", bukan lagu lainnya. Bila kita melihat dari semantik atau makna bahasa, tentu ada maksudnya. Ingat, Ustaz Das'ad adalah lulusan S3 ilmu komunikasi.Â
Rasa-rasanya, beliau ingin mengatakan bahwa selama dua periode ini rakyat Indonesia sudah banyak disakiti. Jadi jangan sampai disakiti lagi. Tentu, bukan sekadar jangan sampai wacana tiga periode harus dihentikan. Beliau ingin menyampaikan hal lain. Apa itu?Â
Beliau sepertinya ingin menyatakan jangan sampai cara memimpin seperti yang sudah terjadi selama dua periode ini dilanjutkan. Harus ada pemimpin yang memiliki pendekatan yang lebih menghargai dan menyejahterakan rakyat.
 Siapa pemimpin yang terbukti menghargai dan menyejahterakan? Tentu orang yang sepanggung dengan Ustaz Das'ad, yaitu Anies Baswedan. Selama memimpin DKI Jakarta, Anies terbukti memanusiakan dan menyejahterakan warga Jakarta. Sudah banyak buktinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H