Mohon tunggu...
Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Napak Tilas Ir. Soekarno Jalan Kaki

29 Desember 2016   12:14 Diperbarui: 29 Desember 2016   12:23 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rabu 10 feberuari 2016 Jam 09.05 wita. Melintas penjalan kaki dengan bendera Indonesia di atas tas punggungnya, dengan di tengahnya bertuliskan Napak Tilas Nusantara membuat saya penasaran.Setelah mengabadikan moment melalui kamera Nikon D500 dan sedikit bertanya asal usulnya,hingga mencoba memberikan tumpangan namun di tolaknya. masa napak tilas kok naik motor katanya sambil tersenyum. Akhirnya saya memberikan tawaran untuk mampir ke basecamp Jejak Budaya/kukar Kreatif. Inggih mas jawabnya,namun saya mau ngurus surat jalan dulu di kantor bupati ,akhirnya saya arahkan ke pos penjagaan Satpol PP Kutai Kartanegara, agar mendapatkan akses dalam hal pengurusan surat jalan, sesamapinya di Pos Penjaggan Satpol PP di kantor Bupati Kutai kartanegara di sambut baik dengan pihak Satpol PP untuk di teruskan kepada pihak Humas . setelah itu saya terus kembali melanjutkan perjalanan pulang.

Setelah lama menunggu tepatnya jam 12.30 wita tak kunjung juga datang .Akhirnya mencoba mencarinya kembali dengan menyusuri jalan KH,Ahmad Muksin Tenggarong, namun sampai ke kantor Bupatipun saya tak menemukan sang penjelajah tersebut. Menurut pihak Satpol PP sudah melanjutkan perjalanan kembali sekitar 2 jam yang lalu .Akhirnya sayapun kembali dengan persaaan menyesal .kenapa tadi kok gak minta no HP nya

Setelah sampai di rumah hijau ( sekretariat ) Kukar kreatif yang di mana juga menjadi skretariat Jejak Budaya mencoba mencari posisi sang penjelajah melalui media sosial siapa tahu ada yang update posisinya di kota Tenggarong.Namun baru buka FB tiba -tiba mati lampu ehh mati listrik dan ada kabar telah terjadi kebakaran tak jauh dari skretariat.

Spontan pengisi rumah hijau berlari menuju tempat kejadian untuk memberikan pertolongan, sampai asiknya saya berlari menabrak pintu mobil yang di buka secara tiba -tiba oleh pemiliknya hingga terjungkal ,walau sakit saya cepat bangkit karena malu hehehe.

Sekitar 1 jam berada di lokasi kebakaran dan api sudah mulai bisa di padamkan akhirnya saya kembali ke skretariat jejak budaya. dan sesampainya di tempat sudah ada tas yang bertuliskan Napak Tilas Nusantara, namun orangnya gak ada ternyata .Tuhan masih berkehendak untuk memberi ruang perjumpaan dengan sang penjelajah walau saat itu masih di antar ke salah satu Bank di tenggarong oleh Galib salah satu anggota Jejak Budaya.

Namun tak lama saudara galib datang disusul oleh sang penjelajah, setelah berkenalan dan mempersilahkan duduk mencipi kopi Etam,menikmati gorengan ( bukan tempat penggorenganya ).di temani rekan -rekan jejak budaya yang sudah menunggu kehadiran sang penjelajah.yang siap mendengarkan cerita,berbagi pengalamanya. tak lama skretaris Jejak Budaya keluar dari ruangan lalu memberikan beberapa stiker, pinbros, serta kaos Jejak Budaya yang di sambut ucapan terima kasih oleh sang penjelajah.Stiker jejak budayapun di tempelnya di bagain tengah atribut Napak Tilas Nusantara ,sempat di tegurkan dari salah teman saya ,gak pantas kalau di taruh distu nanti banyak yang ikut nempel ,namun sang penjelajahpun menjawab ,biar saja sebagai kenangan dari Tenggarong ,asal jangan di tempel di jidat saya katanyasambil tertawa lepas ,nampak raut capek namun penuh makna .

Setelah minta ijin memakai kaos yang di berikan saudara Zani pak Sakiman ingin berphoto bersama rekan -rekan jejak budaya untuk mengadikan moment dsebgai ucapan terima kasih atas apa yang di berikan rakan -rekan jejak budaya .Nampak masih. Rekan -rekan Jejak Budaya sebagain masih nampak berbaju dinas ( mereka rela ijin) untuk dapat bisa berjumpa dengan sang penjelajah.

Selanjutnya sambil menikmati kopi ,dan cemilan rekan -rekan jejak budaya yang berada di Tenggarong siap untuk bebrgai pengalaman bersama sang penjelajah melalaui rangkaian cerita sang penjelajah ,berawal dari sebuah nama dan asal daerah, hingga maksud ,tujuan hambatan hingga sampai pada hal yang sangat mengharukan dalam perjalanannya.Berikut petikan dari rangkain ceritanya :

Maaf namanya siapa pak ..?

Jangan pak lah saya kan masih muda hehehe ,Nama saya ,Sakiman, saya di lahirkan pada 1 Januari 1976 di kota Denpasar namun saya di besarkan dan tinggal di desa Gundukan ,Pekalongan -jawa Tengah.

Kapan mas Sakiman memulai Napak Tilas keliling Indonesia ..?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun