Sebaris kata yang tidak aku harapkan. Notifikasi yang tidak mau aku buka. Aku benci.
Ingin rasanya aku marah, berteriak hingga dunia mohon ampun agar aku berhenti mengeluh.
"Stop Dru. Cuci mukamu. Cukup sekali daunku berguguran. Bunga berhenti mekar. Tersenyumlah, kasihan udara yang ingin beri kau kesegaran, kasihan bungaku yang ingin membuatmu tersenyum"
"Kalian repot ya. Aku tidak perlu apapun, aku tak peduli apapun. Aku punya hidupku sendiri. Kalian enyah pun aku akan baik-baik saja"
"Dru, sekelilingmu hanya ingin buatmu tersenyum. Aku pun demikian. Susah payah aku temani kamu dari jauh. Kau tinggalkan begitu saja. Hilang rasamu untukku Dru?"
Basi.
Sudah tak bisa bandingkan mana rasa dan mana dusta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H