Â
Izinkan dia berusaha
Izinkan dia berupaya
Berikan dia daya
Untuk menjemputku dalam bahagia
Sayup kudengar dengan sedikit getir.
"Oh Dru apa yang salah dari diriku hingga kau tega untuk menutup diri kala kau merasa sendiri?"
"Laela, kau belum tidur?"
"Mana bisa aku tidur, jika kau gundah gulana. Kau pikir aku tak merasakannya?"
"Maaf Laela. Kali ini aku hanya perlu Tuhan saja yang mengetahuinya."
"Kau tak menganggapku ada?"
"Bukan, bukan begitu."
"Lalu, aku tak akan pernah berpisah darimu Dru. Kau harus pahami itu."
Tak tega kuteruskan bertanya pada Dru.
Tatapan kosong disertai genangan yang sudah menggelayut dan sebentar lagi akan pecah.
Boom.