Mohon tunggu...
Cika
Cika Mohon Tunggu... Tutor - ...

No me gusta estar triste . Pecinta "Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang" #WARKOP DKI . Suka menjadi pekerja tanpa melewati titik kodrat wanita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pembunuh Kacangan

23 Oktober 2020   23:50 Diperbarui: 24 Oktober 2020   00:06 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Duh, Yosie belum sampaikan dia kerja di mana. Bagaimana lagi cara aku tahu kerja dia di mana?

"Kedai kopi sebelah kantormu masih ada Yos?"
"Masih, kedainya makin rame. Apalagi sejak kedai ini bikin menu baru one Shot on the go. Hampir semua karyawan di kantorku kalau ngantuk larinya ke kedai itu. Kopinya langsung bikin bangun."
"Iya, iya. Minggu lalu aku kesana kok aku lupa kabarin kamu ya Yos?. Kapan-kapan kita ketemu di kedai ya, aku yang traktir kalau untuk one shot doang bisa lah.
"Oke siap."
"Jangan lupa, kamu harus ingat-ingat dan tebak siapa aku."

Noted. Satu-satunya kedai kopi yang mengeluarkan menu One Shot on the go hanya kedai Kopi Javanico. Artinya aku sekarang tinggal arahkan lebih spesifik kantor dia posisinya di seblah kanan atau kiri Kedai Javanico.

Yosie, kutandai. Aku tinggal ikut alurnya saja.

Akhirnya, pelan-pelan informasi sasaranku aku peroleh dengan caraku sendiri. Lihat saja akan aku habiskan Yosie, perempuan yang selama ini menghalangi aku untuk bisa lebih dekat dengan lelakiku saat ini. Yosie harus lebih dulu mati.

Setelah Yosie aku harus menghabisi Debbie. Debbie ini lebih mudah. Dia adalah teman kerja beda divisi saat aku kerja di salah satu perusahaan otomotif di Jakarta. Debbie lah yang membuat Yosie tahu keberadaanku dan dari Debbie pula Yosie selalu mencoba membuat malu di depan banyak orang.

Hmm tapi jika aku tiba-tiba hadir di hadapan Debbie, akan membuat Debbie curiga. Oke akan aku mulai dengan cara membeli beberapa spare part dari tempat Debbie. Aku harus datang beberapa kali, sampai Debbie dekat kembali denganku dengan alasan pelanggan setia perusahaannya.

Ah rupanya, butuh waktu lama hingga pembunuhan ini dapat terlaksana.

Kubuat peta pembunuhan untuk Yosie dan Debbie terlebih dahulu.

Butuh waktu tujuh hari saja untuk aku menghabisi Yosie. Yosie tidak akan pernah tahu aku siapa, bisa saja Debbie menggambarkan aku utuh pada Yosie, tapi dengan kondisi Covid saat ini, aku rasa sedikit memberiku keberuntungan. Akan kupasang terus maskerku dan kupasang kacamata.
Caraku sederhana , akan aku simpan sesuatu di kopi Espresso pesanan Yosie nanti.

Dan untuk  Debbie, karena dia kenal denganku maka akan butuh waktu lama untuk aku menghabisi Debbie.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun