Nada berbeda di setiap halaman
Panjang pendek tetap mengalun perlahan
Terdiam di kata dan kalimat hinaan
Tak pantas untuk memantaskan
Oh Tuhan, apakah Engkau menjauh?
Hidupku terlalu rumit untuk melepas sauh yang jauh
Seketika dimatikan oleh ulah yang tak pernah otakku sentuh
Seolah batas dan kotak semakin tebal, tegas, kuat dan penuh
Kurobek setiap helaian
Meregang untuk sebuah kegilaan
Jika tak berhak berteriak
Lantas kenapa Engkau izinkan aku dibuat berak?
Aku manusia
Dia manusia
Engkau agungkan
Dia berani hancurkan
Tak sudi menjadi alas
Untuk sebuah mahluk yang tak jelas
Mencoba meretas utas
Untuk pilu yang tak kunjung terbebas
Kutulis sebaris dendam yang tak pernah tenggelam
Ampun Tuhan jika Kau tak berkenan
Kiranya Engkau tak henti menyiram
Agar lara segera padam
#Bandung, 30 Agustus
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H