Mohon tunggu...
Cika
Cika Mohon Tunggu... Tutor - ...

No me gusta estar triste . Pecinta "Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang" #WARKOP DKI . Suka menjadi pekerja tanpa melewati titik kodrat wanita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tuhan Kira Aku Kuat

27 Agustus 2020   01:31 Diperbarui: 27 Agustus 2020   01:29 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image by pixabay.com

"Aku pelayanmu. Katakan jika kau perlu bantuan!"

"Tolong hapus ingatanku tentang Bram!"

"Maaf Nona, aku tidak diperkenankan untuk menghapus kenangan indah."

"Siapa bilang indah, itu menyakitkan."

"Maaf Nona, kau bilang indah karena kau sedang marah padanya."

Kutinggalkan pelayan yang aku sendiri tak tahu namanya. Dibekalinya aku sebuah harmonika, alunan Harmonika ini akan terdengar hingga ke ujung barisan awan. Semakin jauh aku melangkah, awan ini semakin tebal namun semakin cantik.

"Permisi Nona, jangan terlalu jauh melangkah, kelak bila kau lupa jalan pulang maka kau tak akan kembali ke duniamu!"

"Bagus dong, aku tak mau kembali."

"Maaf Nona, tempat ini bukan tempat peristirahatan terakhir. Hanya untuk singgah agar hatimu kembali mekar dan berbahagia saat kau bertemu dengan pujaan hatimu."

"Sok tahu ya kamu, aku tak punya pujaan hati. Basi semua yang namanya laki-laki. Cukup sudah aku menunggu dan berdoa. Aku lelah."

"Minumlah ini Nona. Pelan-pelan dan habiskan. Kau akan tahu siapa yang tulus mencintaimu saat kau bertemu dengan ampas minuman ini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun