Mohon tunggu...
Cika
Cika Mohon Tunggu... Tutor - ...

No me gusta estar triste . Pecinta "Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang" #WARKOP DKI . Suka menjadi pekerja tanpa melewati titik kodrat wanita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kutunggu Khatamku dan Khatammu

25 Agustus 2020   00:55 Diperbarui: 25 Agustus 2020   01:01 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image by pixabay.com

Ah, sial. Mau tidak mau aku harus masuk lagi.

"Bang Tarjo, mobilku diparkir dimana sih?"
"Loh memang tidak ada Mbak Dru?"
"Kalau ada, untuk apa aku masuk lagi."
"Mau Ketemu Mas Bram mungkin Mbak."
"Jangan bercanda ya, mana mobilku?"

Bukan memberikan petunjuk, Tarjo malah menarik tanganku keluar.

"Jadi begini Mbak Dru, tadi pas aku mau parkir mobil Mbak Dru, ada mobil Mas Bram yang mau diparkir juga."
"Terus?. Mobil Mas Bram juga tidak ada?"
"Iya, karena sama-sama dititipkan sama aku, parkirnya takut tidak cukup, jadi aku pindahkan mobil Mbak Dru dan Mas Bram ke dekat masjid. Makanya tadi aku ngos-ngosan Mbak, pindah parkir jauh sekali.

"Hah, masjid?. Mesjid mana Bang?"

"Mesjid ujung Ruko mbak."
"Ya Allah itu kan jauh Bang Tarjo. Punya ide kok buruk sih Bang"

Waktu terbuang percuma, tiga puluh menit dari jarak aku tinggalkan Bram aku masih saja di sini.

Suara lantai kayu kedai berderik pelan, semakin jelas terdengar. Aku tak mau bertemu Bram, aku harus segera pergi.

Terlambat.

Bram turun menuruni akan tangga, mukanya sudah tak semasam tadi.

Tak punya pilihan lain, walau aku harus segera pergi hatiku berat untuk tinggalkan Bram.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun