Mohon tunggu...
Cika
Cika Mohon Tunggu... Tutor - ...

No me gusta estar triste . Pecinta "Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang" #WARKOP DKI . Suka menjadi pekerja tanpa melewati titik kodrat wanita

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Indonesia, Siapkah Menuju New Normal?

25 Mei 2020   23:57 Diperbarui: 26 Mei 2020   17:30 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia bukan satu-satunya negara yang masih berjibaku dalam pandemi Covid-19. Virus yang digadang-gadang tidak akan pernah menyentuh Indonesia, buktinya sampai hari ini telah berhasil memporakporandakan Indonesia dalam waktu sekejap.

Tercatat telah ada 22.750 kasus dengan pasien sembuh di angka 5.642 dan yang meninggal 1.391.

Angka yang bukan sedikit. Pemerintah telah mencoba berbagai cara untuk memutus mata rantai virus.

Di awal mencuatnya kasus ini, semua orang mulai panik.

Yang awalnya menanggapi dengan berbagai jenis canda dan lawak, ketika kasus di Amigos mulai ramai di perbincangkan, semua sepakat untuk menutup mulut soal lawakannya dan 360 derajat ramai-ramai mencari cara menyelamatkan diri.

Hmmm...semudah itu Indonesia berbalik pikir.

Sudah hampir tiga bulan, kasus Covid-19 belum juga usai. Kurva tak juga melandai.

Rupanya upaya pemerintah dari mulai Physical Distancing, kemudian menjadi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bahkan beberapa daerah melakukan local lockdown agar mata rantai virus segera teratasi. Hasilnya apa? Indonesia malah menjadi kebal dan bebal.

Kalau kita perhatikan bersama, sudah banyak sekali kasus yang muncul ke permukaan, terlebih melalui social media, sebut saja keengganan masyarakat yang menggunakan masker.

Bahkan dari kejadian masker saja sampai muncul tayangan youtube yang "ogah pake masker", katanya sayang nih nafas dan dada menjadi sesak. Walaupun video sudah di takedown namun namanya nasi sudah menjadi bubur, apa yang disampaikan sudah diolah oleh masyarakat.

Kemudian muncul lagi bandara yang tiba-tiba ramai walaupun diperkuat dengan modus adanya surat ijin bebas Corona, penjualan surat bebas Corona secara online menjadi pertanyaan masyarakat luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun