Mohon tunggu...
Cika
Cika Mohon Tunggu... Tutor - ...

No me gusta estar triste . Pecinta "Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang" #WARKOP DKI . Suka menjadi pekerja tanpa melewati titik kodrat wanita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Berhenti di H+3

27 Maret 2020   21:06 Diperbarui: 27 Maret 2020   21:06 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dengar ya Koh, aku akan minta restu pada semesta. Aku tak mau terus menunggu kereta".

Nyai kembali duduk, dan Ko Aseng menambahkan es kopi ditambah sedikit es krim vanilla, biar agak manis sedikit tampang perempuan berkumis ini.

"Koh, aku punya target 7 hari. Tepat di hari ulang tahun kedaimu, aku akan bawa lelakiku menikmati tubruk bersamamu" 

"Oke, H-7 ditandai hari ini?" Ko Aseng memastikan.

"No..aku tidak suka minus. Aku lebih suka memberi nama besok adalah H+1"

"Terserah lu Nyai, gue pusing ikutin lu"
"Lah, siapa suruh ikut?"

 

H+1

Nyai menyiapkan makan siang untuk dia, berharap dia menyantap dengan lahap lantas Nyai akan pelan-pelan menyampaikan keinginannya.
Dia datang tepat waktu, tepat saat Nyai selesaikan ritual jam 12 siangnya. Namun 1 jam berlalu begitu saja. Rupanya ketengilan Nyai tak cukup untuk sampaikan keinginannya.

Ah, gagal.

H+2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun