Tapi yang perlu kamu ingat, aku bahagia. Aku dapat mempertanggungjawabkan keberadaan otak dan pikiranku kepada Tuhan. Aku dapat menjadi manusia yang bermanfaat untuk orang-orang di sekelilingku, Minimal Tuhan tidak mubazir menciptakan aku.
Cita-citaku memang tidak tercapai, kau tahu cita-citaku? aku ingin menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan. Aku ingin ikut meningkatkan derajat seorang perempuan, aku ingin ikut membuka mata dunia bahwa perempuan adalah mahluk Tuhan yang rapuh dan perlu perlindungan.Â
Tuhan belum menjawab permintaanku ini tapi setidaknya dengan cara Tuhan aku diijinkan untuk dapat membantu teman-temanku menyelesaikan masalah keluarganya. Wow, aku tak pernah menyadari bahwa aku diberi kemampuan oleh Tuhan untuk menjadi pendengar yang baik lalu menjadi tempat saling berbagi yang luar biasa.
Jika waktu dapat kembali inginnya aku belajar tentang manusia lebih banyak, inginnya aku memperdalam ilmu yang aku suka, bukan yang orang tuaku suka, ingin aku menjadi perpanjangan tangan bagi perempuan-perempuan yang tak berani untuk bersuara, ingin menjadi tempat berbagi bagi mereka yang merasa bahwa hidupnya terlalu sia-sia untuk dijalani.
Tapi memang waktu terus bergulir, jalani saja apa yang sudah Tuhan gariskan dan jangan pernah berhenti meminta. Kau harus percaya Tuhan akan memberikan yang kau minta disaat yang tepat.
Cukup hargai keberadaan dirimu tanpa harus melupakan bahwa kalau kau mengeluh, diluar sana bahkan tak berani untuk sekedar bersuara 1 huruf saja.
Bahagiakan dirimu dengan caramu sendiri tanpa harus melupakan bahwa bila kau menghujat, diluar sana ribuan orang menanti kosongnya kursimu.
Kita tak bisa memutar waktu tapi kita bisa membuat waktu kita sangat berarti.
Jalani saja dengan sumringah, tanpa kau sadari orang disekitarmu tak menginginkan kesedihan.
#281218
@KM32