Jika negara sebesar Tiongkok yang menjadi acuan pertumbuhan ekonomi Asia goyang tentu negara-negara Asia lainnya akan ikut goyang. Dengan menurunnya nilai ekspor produk Tiongkok ke Amerika tentu akan mempengaruhi pembelian Tiongkok terhadap material-material mentah dari negara-negara seperti Indonesia, Thailand, Malaysia, dll.
Asal tahu saja, sebagai contoh sampai saat ini nilai ekspor bahan baku seperti batubara, karet, timah, kelapa sawit, nikel dari Indonesia ke Tiongkok jumlahnya cukup besar. Hal ini tentu saja mau tidak mau harus diakui akan sedikit banyak mempengaruhi juga nilai ekspor bahan baku dari Indonesia dan negara-negara Asia lainnya terhadap Tiongkok.Â
Kegalauan ekonomi yang ditimbulkan dari terpilihnya Trump sebagai Presiden Amerika juga tidak hanya ditimbulkan dari keinginan Trump membatasi produk-produk Tiongkok dan Meksiko yang masuk ke Amerika tapi juga dikarenakan kebijakannya yang anti dengan perdagangan bebas atau keinginannya membatasi barang-barang impor yang nantinya akan masuk ke Amerika. Wow ajegile nih orang.
Sekali lagi kebijakannya ini cukup membuat panas dingin dan pusing tujuh keliling bagi negara-negara yang selama ini perdagangannya atau nilai ekspornya cukup tinggi ke Amerika. Dan dari sekian banyak negara tersebut Indonesia adalah salah satu di antaranya.
Patut diakui suka tidak suka, mau tidak mau bahwa memang selama ini Amerika menjadi salah satu negara tujuan ekspor bagi produk-produk Indonesia (Jadi ente-ente yang selama ini anti-Amerika tolong lah berterima kasih sedikit sama Amerika, hehehe).
Jadi, apakah dalam beberapa hari ini setelah Trump dinyatakan menang Pemilu di AS adakah yang sudah melihat nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS. Atau adakah yang sudah melihat nilai IHSG setelah terpilihnya Trump atau nilai IHSG dalam penutupan terakhirnya di Jumat sore kemarin gimana? Gurih-gurih enyoyyy tohhh.
Jadi, tidaklah lebay bukan jika mengatakan dengan terpilihnya Trump sebagai Presiden Amerika ke-45 membuat galau perekonomian di beberapa Negara terutama di Asia khususnya di Indonesia. Mungkin di antara teman-teman ada juga yang tidak sependapat dengan saya. Kalau saya sih bebas saja lah wong saya juga bukan ekonom kok, hehehe.
Galau tidaknya perekonomian di beberapa negara setelah terpilihnya Trump sebagai Presiden Amerika ke-45 mungkin tidak terlalu berpengaruh terhadap kita. Tapi alangkah lebih baiknya jika kita sedari dini sudah bersiap untuk menghadapi badai yang kita sendiri tidak tahu kapan datangnya. Saya sih berharap itu badai tidak akan pernah datang.
*) Sumber gambar: Adweek.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H