Kuliah. Apa tujuan kalian kuliah? Mencari ilmu? Saya rasa sebagian dari kita mahasiswa dan mahasiswi menjawab untuk mencari ilmu, menggali pengetahuan dan belajar hal-hal baru yang belum diketahui.
Alasannya cukup klasik memang, tapi munafik sekali jika alasan kita kuliah hanya untuk mencari ilmu. Iya benar, ilmu tidak hanya bisa didapat melalui bangku perkuliahan. Maka sesungguhnya apa yang mendorong kita untuk melanjutkan pendidikan ke bangku perkuliahan?
Lebih dari sekedar mencari ilmu dan menambah pengetahuan, justru faktor utama yang memutuskan kita untuk melanjutkan kuliah pasti tujuannya adalah untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik secara level maupun karir. Saya sendiri saat ini sedang kuliah tentu sambil bekerja, saya kuliah di kelas malam salah satu universitas swasta di pinggiran kota jakarta.
Teman-teman saya di kampus rata-rata adalah orang yang sudah bekerja dan berumur lebih tua dibandingkan dengan mahasiswa pada umumnya. Pernah pada suatu momen dimana saya saat pertama kali masuk kedalam perkuliahan, saat kelas matrikulasi tepatnya. Pada saat itu dosen yang mengajar saya bertanya kepada kami mahasiswanya dengan pertanyaan “Apa tujuan rekan-rekan melanjutkan sekolah lagi ke bangku perkuliahan”.
Banyak diantara mereka, bahkan hampir semua menjawab ingin menambah pengetahuan dan memperdalam kembali ilmu yang pernah didapat. Berbeda dengan teman-teman lainnya, ketika dosen saya saat itu bertanya ke saya dengan pertanyaan yang sama, saya seketika menjawab bahwa tujuan saya melanjutkan pendidikan ke bangku perkuliahan dikarenakan saya ingin mendapatkan pekerjaan dan jabatan yang lebih baik dalam karir saya.
Tidak munafik memang, tentu sebagai manusia dewasa kita dituntut untuk dapat hidup mandiri serta merdeka secara finansial dari pekerjaan yang kita dapatkan. Saya sendiri meyakini bahwa hampir semua mahasiswa yang ada pada saat itu hampir dipastikan bahwa tujuan utamanya melanjutkan pendidikan ke bangku perkuliahan adalah karena ingin mendapatkan pekerjaan dan posisi yang lebih baik dalam karirnya.
Begitupun mahasiswa dan mahasiswi yang ada di kampus-kampus lainnya. Saya yakin merekapun jika ditanya alasan mereka berkuliah pasti akan menjawab hal yang sama dengan saya yakni demi mendapatkan pekerjaan yang baik secara karir dan level jabatan. Tentu tidak semua menjawab hal demikian karena pasti ada juga mahasiswa sesat yang tidak tahu tujuan mereka kuliah untuk apa.
Dengan kondisi tadi tentu kita menyadari untuk apa sebetulnya tujuan kita kuliah. Namun nyatanya masih banyak saja saya melihat mahasiswa-mahasiswa dalam tempurung. Saya menyebutnya begitu terutama buat mereka-mereka yang berkuliah hanya untuk datang, lalu mencatat, mendengarkan dosen berbicara, serta menjawab ujian-ujian yang diberikan oleh dosen.
Mereka terlalu monoton dalam berkuliah, sehingga seolah-olah sedang terjebak dalam tempurung yang disebut perkuliahan. Mereka biasanya menghabiskan waktu di dalam kelas perkuliahan untuk menghafal rumus lalu mencatat apa saja yang ditulis dosen tanpa paham apa yang sebenarnya mereka sedang catat.
Mereka rata-rata tidak menyadari bahwa perkuliahan tidaklah sama dengan saat-saat di SD, SMP, SMA yang pembelajarannya hanya dapat dilakukan di dalam kelas. Mahasiswa tentunya bukan lagi siswa di sekolah dasar yang belajar berdasarkan materi yang diberikan oleh gurunya. Lebih dari itu mahasiswa tentunya harus sadar bahwa dirinya adalah siswa mandiri, yang sadar bahwa pembelajaran tidak hanya bisa didapatkan dari kelas saja.
Mereka harus menyadari sedini mungkin bahwasannya pembelajaran bisa didapatkan dimana-mana tidak hanya di dalam kelas. Kalau kita lihat saat ini berapa banyak lulusan bergelar sarjana yang menganggur? Itu bukan karena mereka bodoh atau tidak beruntung. Bagi saya mereka hanya tidak memiliki ketrampilan dalam menggunakan ilmunya.
Bagaimana tidak jika mereka kuliah hanya untuk berlomba-lomba mengejar dan mendapatkan nilai IPK yang besar. Sehingga banyak diantara mereka yang tidak memahami isi dari materi kuliah. Setelahnya mereka lulus hanya membawa ijazah kosong tanpa memiliki ketrampilan dan kemampuan untuk menggunakan ilmunya. Dengan bermodalkan nekat dan berharap pada keberuntungan mereka melamar pekerjaan kemana-mana.
Mereka berfikir bahwasannya dengan bermodalkan ijazah S1 maka mereka akan mudah mendapatkan pekerjaan. Mereka tidak mengetahui dengan wawasan pekerjaan mereka yang kurang bahkan tidak tahu dunia kerja seperti apa, membuat CV saja mereka masih mencontek mereka berharap untuk diterima kerja di perusahaan-perusahaan yang mereka incar. Memang sebagian perusahaan masih norak dan cenderung kampungan yang melakukan penerimaan kerja hanya melihat nilai IPK tanpa memperhatikan factor lainnya.
Untuk mereka teman-teman mahasiswa saya yang seperti ini, saya menganggap mereka adalah mahasiswa yang gagal paham. Mereka hanya menganggap bahwa pembelajaran berlangsung hanya ketika kita sedang dikelas. Mereka sesungguhnya tidak menyadari bahwasannya setiap hari kita di bangku perkuliahan adalah sarana untuk latihan menghadapi kompetisi yang sesungguhnya.
Kita terkadang sering terlalu fokus pada hal-hal yang berbau akademik saja sehingga hal-hal dasar seperti membangun relasi, jaringan sejak kuliah dan mencari wawasan tentang dunia kerja sering kita lupakan. Padahal lebih dari itu, kita lebih membutuhkan banyak pegetahuan dan bekal untuk mempersiapkan diri kita terjun ke dunia kerja yang sesungguhnya.
Oleh karena itu untuk teman-teman saya yang masih kuliah, ayo mulai sekarang pahami bahwa setiap harinya dalam kuliah adalah sarana kita untuk berlatih dan mempersiapkan diri kita bersaing menghadapi kompetisi yang sesungguhnya di luar sana. Dan kampus bukanlah tempat untuk kita manusia menilai kemampuan sesama hanya dari nilai dan angka.
Sumber Gambar: Miday.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H