Mohon tunggu...
Hidwar Norseha
Hidwar Norseha Mohon Tunggu... Guru - PNS

Berbuat yang terbaik demi membahagikan orang lain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenangan Terbaik yang akan Diwariskan Turun Temurun

12 Juli 2020   20:29 Diperbarui: 12 Juli 2020   20:27 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap orangtua pasti akan memberikan yang terbaik untuk anak-anak mereka. Betapa pun sulit kehidupan sekarang, tak satu pun orangtua akan mewariskan kesulitan dan kesusahan hidup pada anaknya.

Dengan seluruh kemampuan yang ada, dengan kadang ilmu yang seadanya. Dalam himpitan ekonomi yang tak pasti, tetap saja orangtua ingin yang terbaik untuk anak-anaknya.

Seperti cerita teman saya yang rada panjang akan saya ungkap pada kesempatan ini. Katanya, saya adalah anak tertua dalam keluarga. Saya benar-benar puas dalam kehidupan saya serta tidak merasakan adanya kekurangan dalam taraf kehidupan (ekonomi) saya.

Saya bukan type seorang pendengki. Saya justru orang yang baik dan suka membantu orang lain. Perhiasan dan harta kekayaan tak terlalu berarti bagi saya.

Saya memikul tanggung jawab saya dengan bangga. Saya tidak menyesali apa pun yang ada dalam kehidupan. Hidup saya bersih, tenang, dan damai.

Saya sangat berterima kasih pada orangtua saya yang telah membesarkan saya selama ini.

Pada saat memasuki rumah, ayah saya biasa memanggil saya untuk membawakan belanjaannya dengan hati-hati.

Ia acap kali menyerahkan kemejanya kepada saya untuk dipasangkan kancing bila kadang terlepas. Atau memberikan celananya untuk disetrika. Ia juga kerap berterima kasih kepada saya.

Suatu ketika, saya menjahit pakaian baru untuknya.ia terlihat sangat senang dan berjanji akan membelikan mesin jahit untuk saya.

Beberapa hari kemudian, ia memenuh janjinya. Ia benar-benar membelikan mesin jahit yang bagus. Sejak hari itu, pekerjaan merajut dan menjahit dalam rumah menjadi tanggung jawab saya.

Ibu selalu membelikan pakaian yang mahal-mahal (untuk dijahit) seraya berkata, 'Jangan takut merusaknya. kau akan berupaya menjahit dengan lebih baik di masa yang akan datang.'

Disebabkan sikap ibu yang menentramkan hati, kepercayaan diri saya kontan melambung dan semakin kuat. Saya selalu berusaha mengerjakan tugas-tugas saya dengan penuh hati-hati. Sampai-sampai lupa kalau dahulu saya pernah merusak pakaian ketika menjahit.

Saya mempelajari segala hal dengan dukungan kasih sayang orangtua. Saya senantiasa memikul tanggung jawab dan melaksanakan tugas-tugas saya dengan tepat guna. Inilah yang mendorong saya untuk memberikan hal yang terbaik kepada anak-anak saya.

Demikianlah, kita pasti akan mengira bahwa teman saya yang saya tuliskan ceritanya ini adalah anai dari sebuah keluarga yang kaya. Nyatanya tidak!

Teman saja bukan anak satu-satunya dari keluarga tersebut. Mereka berasa dari keluarga yang sederhana. Namun, kasih sayang dari orangtua yang benar telah menjadikan kenangan terindah dalam hidup seorang anak.

Dalam cerita masa lalu yang indah, orang akan menjadikan pengalaman pengasuhan terbaik dan terindah dicoba untuk diulang kepada anak dan keluarga mereka.

Pun begitu. ketika seorang anak telah tumbuh dan berkembang dalam pengasuhan yang kurang baik, tetap saja tak ingin meneruskannya pada anak-anak mereka.

Pengalaman buruk mungkin saja mampu menjadikan pelajaran yang tidak akan terlupakan, juga tidak akan diulang pada keturunan mereka.

Orangtua yang bertanggung jawab pasti akan menjadikan keluarga mereka terbaik dalam kehidupan mereka. Se susah dan sesulit apa pun kehidupan mereka sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun