Setiap orangtua pasti akan memberikan yang terbaik untuk anak-anak mereka. Betapa pun sulit kehidupan sekarang, tak satu pun orangtua akan mewariskan kesulitan dan kesusahan hidup pada anaknya.
Dengan seluruh kemampuan yang ada, dengan kadang ilmu yang seadanya. Dalam himpitan ekonomi yang tak pasti, tetap saja orangtua ingin yang terbaik untuk anak-anaknya.
Seperti cerita teman saya yang rada panjang akan saya ungkap pada kesempatan ini. Katanya, saya adalah anak tertua dalam keluarga. Saya benar-benar puas dalam kehidupan saya serta tidak merasakan adanya kekurangan dalam taraf kehidupan (ekonomi) saya.
Saya bukan type seorang pendengki. Saya justru orang yang baik dan suka membantu orang lain. Perhiasan dan harta kekayaan tak terlalu berarti bagi saya.
Saya memikul tanggung jawab saya dengan bangga. Saya tidak menyesali apa pun yang ada dalam kehidupan. Hidup saya bersih, tenang, dan damai.
Saya sangat berterima kasih pada orangtua saya yang telah membesarkan saya selama ini.
Pada saat memasuki rumah, ayah saya biasa memanggil saya untuk membawakan belanjaannya dengan hati-hati.
Ia acap kali menyerahkan kemejanya kepada saya untuk dipasangkan kancing bila kadang terlepas. Atau memberikan celananya untuk disetrika. Ia juga kerap berterima kasih kepada saya.
Suatu ketika, saya menjahit pakaian baru untuknya.ia terlihat sangat senang dan berjanji akan membelikan mesin jahit untuk saya.
Beberapa hari kemudian, ia memenuh janjinya. Ia benar-benar membelikan mesin jahit yang bagus. Sejak hari itu, pekerjaan merajut dan menjahit dalam rumah menjadi tanggung jawab saya.
Ibu selalu membelikan pakaian yang mahal-mahal (untuk dijahit) seraya berkata, 'Jangan takut merusaknya. kau akan berupaya menjahit dengan lebih baik di masa yang akan datang.'