Mohon tunggu...
Hidwar Norseha
Hidwar Norseha Mohon Tunggu... Guru - PNS

Berbuat yang terbaik demi membahagikan orang lain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memiliki Anak Keras Kepala

7 Juli 2020   23:37 Diperbarui: 7 Juli 2020   23:32 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang anak bebas melakukan apa pun yang diinginkannya serta mendapat dukungan penuh dari orangtuanya. Bisa saja suatu ketika tindakannya sukar dikendalikan.

Ia berharap orang-orang di sekitarnya menyetujui dan mendukungnya. Alhasil, ia berpeluang akan menjadi sosok yang angkuh dan suka menang sendiri, serta hanya mementingkan diri sendiri.

Dari dua metode di atas memang masing-masing memiliki kekurangan. Tentu saja yang terbaik adalah jala tengah. Kadang mengizinkan dan memenuhi permintaan anak, jika memang apa yang diminta ada dan tidak membahayakan anak.

Pada kesempatan lain melarangnya atau tidak.memenuhi kehendak dan keinginan anak dengan memberikan pengertian serta mengalihkannya ke sesuatu yang berpeluang menarik perhatian anak.

Toh, pada saatnya nanti jika anak sudah kian besar sudah tahu bagaimana artinya sebuah keinginan yang layak dipenuhi dan tidak akan dapat diajak diskusi apa keinginan terbaik yang seharusnya dipenuhi dan tidak.

Sekali lagi, kebijaksanaan orangtua ketika menghadapi anak yang keras kepala sangat dibutuhkan. Tentu saja, bagi orangtua dibutuhkan pembelajaran dari pengalaman orang lain

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun