Mohon tunggu...
Hidwar Norseha
Hidwar Norseha Mohon Tunggu... Guru - PNS

Berbuat yang terbaik demi membahagikan orang lain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Anak Mengisap Ibu Jari Bukan Masalah Serius Sih, tapi...

4 Juli 2020   20:32 Diperbarui: 4 Juli 2020   21:03 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak Mengisap Ibu Jari Bukan Masalah Serius Sih, Tapi ....

Apa sih yang bukan masalah serius tersebut?
Kebiasaan umum anak kecil adalah mengisap ibu jari. Biasanya pada usia tiga bulan, bayi mulai mengisap ibu jari dan terus melakukannya selama beberapa saat.

Berbeda halnya dengan kebiasaan sebagian orang yang menggigit kuku. Kebiasaan ini ada kecenderungan untuk menutupi rasa khawatir. Sepertinya bayi mengisap ibu jari bukan karena khawatir.

Penyebab alamiah kebiasaan mengisap ibu jari boleh jadi adalah pemberian yang diberikan kepadanya.

Ketika lapar, ia netek pada ibunya atau mengisap empeng (dot bayi). Anak akan merasakan bahwa aktivitas itu memberikan kenyamanan, dan seiring dengan berjalannya waktu, mulai belajar bahwa dirinya bisa mengisap ibu jari sendiri ketika belum memperoleh ASI.

Kemudian ia mengenal manfaat mengisap ibu jarinya, dan terbiasa dengan itu. Ini merupakan bagian dari proses belajar anak.

Kebiasaan mengisap jempol lalu dilakukannya ketika lapar dan makanan belum diberikan kepadanya. Ia akan mengisap ibu jarinya ketika merasa tidak nyaman.

Banyak orangtua berpikir bahwa mengisap ibu jari adalah kebiasaan yang tidak baik dan berupaya menghentikan anak melakukannya.

Para pakar gigi juga menganggap bahwa mengisap ibu jari memberikan pengaruh buruk pada konfigurasi gigi alami dan mulut anak.

Namun demikian, banyak dokter gigi dan dokter umum menganggap bahwa mengisap ibu jari tidak terlalu berbahaya bagi anak.

Seorang pakar berkata, "Banyak pakar psikologi dan pakar anak berpendapat bahwa kebiasaan anak mengisap ibu jari tidaklah berbahaya. Dan dari kebanyakan kasus kebiasaan itu tidak menyebabkan kerusakan pada mulut. Mereka juga mengamati bahwa kebiasaan ini akan berhenti dengan sendirinya saat gigi susu anak tumbuh" (Rowan Shinashi Kudak, hal 172)

Namun demikian, bisa saja kebiasaan ini menyebabkan beberapa masalah kesehatan. Karena secara umum, jari tangan anak terbuka di udara bebas, sehingga kemungkinan beberapa penyakit  masuk ke dalam mulut bersama ibu jari yang diisap.

Tapi kenyataannya, kebiasaan mengisap ibu jari bukanlah masalah serius. Kalaupun anak terbiasa dengannya, kebiasaan ini akan hilang dengan sendirinya saat anak tumbuk besar.

Bila orangtua tidak menginginkan anak mengisap ibu jari mereka dapat melakukan langkah-langkah agar anak tidak terjerumus ke dalam kebiasaan itu sejak awal. Karena mencegah anak dari mengisap ibu jari jauh lebih mudah ketimbang menghentikannya.

Alternatif terbaik adalah dengan mengalihkan perhatian dan kebiasaan anak mengisap ibu jari dapat dilakukan dengan memberikan mainan yang menarik dan bagus.

Di samping itu, dapat juga dilakukan pengalihannya dengan memberikan empeng (dot bayi).

Dan orangtua harus ingat, bahwa seberapa pun kuatnya kebiasaan anak mengisap ibu jari akan hilang dengan sendirinya ketika mereka berusia di atas 4 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun