Namun demikian, banyak dokter gigi dan dokter umum menganggap bahwa mengisap ibu jari tidak terlalu berbahaya bagi anak.
Seorang pakar berkata, "Banyak pakar psikologi dan pakar anak berpendapat bahwa kebiasaan anak mengisap ibu jari tidaklah berbahaya. Dan dari kebanyakan kasus kebiasaan itu tidak menyebabkan kerusakan pada mulut. Mereka juga mengamati bahwa kebiasaan ini akan berhenti dengan sendirinya saat gigi susu anak tumbuh" (Rowan Shinashi Kudak, hal 172)
Namun demikian, bisa saja kebiasaan ini menyebabkan beberapa masalah kesehatan. Karena secara umum, jari tangan anak terbuka di udara bebas, sehingga kemungkinan beberapa penyakit  masuk ke dalam mulut bersama ibu jari yang diisap.
Tapi kenyataannya, kebiasaan mengisap ibu jari bukanlah masalah serius. Kalaupun anak terbiasa dengannya, kebiasaan ini akan hilang dengan sendirinya saat anak tumbuk besar.
Bila orangtua tidak menginginkan anak mengisap ibu jari mereka dapat melakukan langkah-langkah agar anak tidak terjerumus ke dalam kebiasaan itu sejak awal. Karena mencegah anak dari mengisap ibu jari jauh lebih mudah ketimbang menghentikannya.
Alternatif terbaik adalah dengan mengalihkan perhatian dan kebiasaan anak mengisap ibu jari dapat dilakukan dengan memberikan mainan yang menarik dan bagus.
Di samping itu, dapat juga dilakukan pengalihannya dengan memberikan empeng (dot bayi).
Dan orangtua harus ingat, bahwa seberapa pun kuatnya kebiasaan anak mengisap ibu jari akan hilang dengan sendirinya ketika mereka berusia di atas 4 tahun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H