Samarinda- Tugas kuliah saja sudah membuat pusing kepala, belum lagi kegiatan lain di kampus, tetapi dengan segala usaha mahasiswa ini bisa melewatinya. Berikut kisah sukses seorang mahasiswa yang menjalankan bisnis ditengah kesibukan belajarnya.
Nabila Nayif Nur Akmalia, Wanita kelahiran Samarinda yang kerap disapa Nay ini adalah seorang mahasiswa prodi Farmasi dan sekaligus pengusaha muda pemilik brand dengan nama NAYS. Nay memulai usaha barang basic customize seperti hoodie custom, topi, kaos, totebag dan barang custom lainnya semenjak tahun 2015.
Saat ia masih dibangku SMP kelas 3 dengan hanya bermodalkan Smartphone dan pengetahuan yang dibilang masih minim tentang dunia bisnis ia memutuskan untuk terjun kedunia bisnis yang tidak ia sangka akan berkembang pesat sampai sekarang.
Kondisi saat awal berbisnis pada tahun 2015 itu Nay hanya berjualan Online memakai media Instagram bisnis miliknya yang bernama @Nayshopsmd, pada masa itu ia promosi hanya dengan menggunakan fitur hashtag yang ada di aplikasi Instagram, "Dulu pada tahun 2015 promosi dengan menggunakan hashtag masih sangat berlaku pada saat itu," ucap Nay.
Selain dengan promosi hashtag dilanjutkan dengan promote for promote di Instagram, dan juga endorse serta berbagai bentuk promosi lainnya.
Uniknya Nay mengatakan dari awal ia tidak pernah share bisnis NAYS itu kepada temen-temennya sendiri, Nay juga mengatakan " Ya alasannya karena biar mereka yang datang ke NAYS sendiri atas dasar mereka ingin dan butuh barang tersebut, karna pengen produk NAYS, jadi banyak temen-temen yang kaget ternyata NAYS itu milik Nay".
Nay juga bercerita bahwa awalnya barang-barang yang Ia jual itu hanya pre-order atau pemesanan dan pembayaran diawal, karna saat awal berbisnis Nay sendiri belum mempunyai modal untuk stok barang dan barang-barang custom memang bisasanya membutuhkan  waktu untuk pengerjaannya.
Setelah Nay berjualan dengan system pre-order, kemudian pada tahun 2018 ia berhasil mengembangkan "NAYS" menjadi produk dengan nama brand sendiri dan menggunakan alat produksi sendiri.
Seiring berjalannya waktu, peminat produk NAYS semakin bertambah dan NAYS pun sudah memiliki beberapa karyawan tidak tetap untuk untuk membantu menyablon barang-barang custom dalam jumlah besar. Dari awalnya hanya berjualan online sampai akhirnya ia memiliki toko offline sendiri.
Nay mengatakan ia sudah beberapa kali punya offline store NAYS, pertama ada di jalan Gatot Subroto Gang masjid Samarinda, dan store kedua ada di jalan Pramuka Gang 8. Sayangnya, Nay mengatakan Tokonya harus ditutup dikarenakan pandemi "Toko yang barusan nay tutup kemarin dikarenakan pandemi dan juga lebih baik memberikan pelayanan secara online, Jadi dengan beberapa pertimbangan nay memutuskan untuk kembali melakukan penjualan secara online" ujarnya.
Terjun didunia bisnis saat masih dibangku sekolah dengan tidak memiliki latar belakang berbisnis, bahkan orangtua pun tidak ada latar belakang berbisnis. Seiring berjalannya waktu tentunya membuat Nay memiliki beberapa pengalaman baru, seru, aneh, sedih, dan senang, salah satunya adalah belajar dari pengalaman hal yang ia sebelumnya tidak ketahui menjadi tahu seperti marketing, bahkan pencatatan dan pembukuan
"Pengalaman baru dan seru lainnya juga karna umur Nay yang masih muda, punya karyawan itu lebih tua dan orang orang bakal expect udah 25an, padahal aku umurnya masih 19 tahun.
Apalagi waktu aku ada interview karyawan kemarin sampai orangnya tuh nanya "ini bener mba nay?" dan aku jawab iya bener. Karna sangking kagetnya cukup muda untuk bisnis-bisnis seperti ini, tapi alhmdulillah ini terlewat dengan baik. Dan aku belajar banyak meng-handle customer dan karyawan" ujarnya.
Di tahun 2020 ini adalah tahun yang cukup membahagiakan bagi Nay untuk bisnisnya. Pasalnya bisnis yang sebelumnya mengalami naik-turun dalam pasar minatnya, ditahun 2020 ini justru mengalami maintance atau keseimbangan yang sangat bagus pada penjualannya.
Begitu juga panggilan untuk berbagi ilmu bisnis yang ia miliki ke berbagai acara dan seminar "Banyak sekali penawaran untuk membagi ilmu dan juga berbagi pengalaman dari kampus, terutama di fakultas farmasi di kampus aku Universitas mulawarman, bahkan di universitas luar dan beberapa webinar nasional.
Alhamdulillahnya aku punya kesempatan berbagi ilmu dan  pengalaman terutama dalam hal bisnis sih yang paling seru, dimana kita mencapai titik dimana kita mau dan bisa menginspirasi orang serta bisa memberika manfaat dan dampak kepada orang orang" begitu ucapnya dengan penuh semangat.
Tentunya pasti ada masa dimana sebagai pembisnis Nay mempunyai kesulitan saat melakukan atau menjalankan bisnis yang ia kerjakan, menurut Nay kesulitan yang sering ia dapati adalah dalam hal mengatur waktu, dimana ia harus melakukan kewajiban sebagai mahasiswa dengan belajar dan melakukan berbagai kegiatan yang ada dikampus, di sisi lain juga harus mengurus bisnis yang ia bangun.
Hal itu membuat Nay terkadang kewalahan dan bahkan bisa membuat berantakan antara kuliah dan bisnisnya. Hal yang biasanya dilakukan Nay untuk mengatasi waktu yang bertabrakan antar kuliah dan bisnis ialah dengan membuat To do list atau urutan jadwal kegiatan yang akan dilakukannya "Kemudian kalau udah gabisa handle bisnis, aku biasanya panggil partnerku untuk ngebantu" ucap Nay.
Nay berpesan kepada orang-orang yang mau dan baru saja memulai bisnis bahwa "saat menjalankan bisnis jangan terlalu banyak teori, lakukan apa yang harusnya dilakukan, teori itu perlu tapi pengalaman itu juga perlu. Kalau dapat suatu teori itu langsung di praktekan, kalau ada ide itu langsung di eksekusi jangan hanya dicatat.
Kemudian hal yang paling utama dalam menjalankan bisnis adalah jangan takut ambil resiko, SIBUK (S: smart close, I: inspirasi, B: belajar, U: usaha, K: kebangkan diri)" ucapnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H