" Nuwun sewu pak Kayim saya minta tolong dikersakaken proses pemotongan ayam jantan ini untuk prosesi Nyadran keluarga kulo "
" Nggih bu Mun, ini ayamnya sudah saya potong kan dan insya allah semoga bisa menjadi berkah "
" Pak Kayim, maaf ini saya nyembelih 2 ayam loh tapi ini ko cuma ada satu " bu Mun terkejut setelah menyadari bahwa ayamnya hanya ada satu yang sudah tak bernyawa sementara yang satunya lagi entah kemana.
Sontak pak Kayim dan Bu Mun kelabakan dan kebingungan kemana gerangan ayam yang satunya lagi.
Koak koak koak koak suara yang yang sedang sakaratul maut sepertinya terdengar tak jauh dari rumah pak Paijo sontak pak Paijo langsung keluar dari rumahnya dan betapa terkejutnya pak Paijo ayam jantannya telah berdarah darah dan kelabakan berlarian kesana kemari.
Pikirannya langsung panik dan tertuju pada serangan nggarangan yang suka memakan ayam, namun saat tertegun melihat darah ayam yang bercucuran dia dikagetkan teriakan bu Mun.
" Paijooo, liat ayam ku nda ? " teriak bu Mun dari ujung jalan
" Lah ayam yang kaya gimana ? " pak Paijo masih tidak mengerti
" Ini loh aku lagi nyembelih ayam di tempatnya pak Kayim tapi yang satunya kabur ga tau kemana "
" Walaah dalaah mbekayu Mun, jadi ini ayam mu to yang sakaratul maut !! " teriaknya
" Aku kira ini ayamku kena makan nggarangan hahaha udah mau aku sambit " lanjutnya pada bu Mun