Mohon tunggu...
Cici Nofia
Cici Nofia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Public Relations

Mahasiswi Public Relations yang masih gagap namun tetap berusaha tegap menghadapi gelap dunia yang rasanya penuh gelak tawa bak panggung drama. Find me on instagram @cynof09

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Meraba Rasa

27 Februari 2022   21:59 Diperbarui: 27 Februari 2022   22:10 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image By : jaenalisme.com

Irama jantung berdegup dengan harapan dan doa

Sendu tangis terasa manis dikala malam mulai menyepi

Syahdu nya bisikanmu tak lagi terdengar

Lukisan indah yang terpajang itu telah turun takhta

Sang empu bermonolog " Misimu telah selesai, dan kini saatnya kau beristirahat "

Terpatung, membeku, daun yang gugur pun mengurungkan niatnya

Semalam dua malam ternyata hanya seputar gelap belaka

Sekata dua kata ternyata hanya teriakan juru parkir di jalan seberang

Kucoba ingat ingat betul saat itu

Kutayangkan kembali film lama yang usang

Untaian pita merenggang memisahkan jarak

Ujung rasa dalam kalbu rupanya telah lama tertidur

Harapan dan doa yang dipanjatkan tiap malam tak kunjung dirasa

Senyum yang tersungging hanya sedetik tergantikan sewindu derai lara

Apakah aku tak pantas untuk bahagia?

Bisakah aku terus bahagia di dunia yang fana?

Debu yang pekat di permukaan kalbu

Gelap dan senyap di sepanjang koridor rasa yang tak berujung

Lengket dan dingin terasa di kaki bak kubangan lumpur

Apa yang telah terjadi di sini, hingga kuraba rasa pun tak kutemui titik temu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun