Semua orang mengalami hal yang sama
Yaitu pertama kali nya hidup di dunia ini
Sama sama meraba dan mengira-ngira
Kesalahan demi kesalahan tersusun membentuk pagoda pengalaman
Satu dua hal membuat kita ingin menyerah
Dan hal lain yang membangkitkanÂ
Hanya perlu satu alasan untuk meruntuhkan ribuan keluh kesah
Senyum dari orang yang tersayang
Sapaan dari orang terdekat
Bahkan embun pagi yang terasa menyegarkan
Ratusan bahkan ribuan kali jatuh dan terperosok dalam ranjau kehidupan
Bukan hanya kamu yang mengalaminya
Kita semua sama sama baru pertama kali merasakan hidup
Ketentuan dari Yang Maha Kuasa tak perlu dirisau
Esok hari tak perlu dikhawatirkan
Hari ini adalah milikmu
Untuk kamu yang tetap bangkit meski sakit
Kulihat darah mengucur dari pelipismu
Langkahmu yang terseok seok tak beralaskan kaki
Air matamu yang mengering
Namun...
Senyum itu
Senyum yang menjadi kekuatanmu
Kutahan tangis di pelupuk mataÂ
Kutahu kau telah melewati perjalanan yang terjal selama ini
Yang bahkan akupun tak mampu melewatinya
Untuk kamu yang tetap bangkit meski sakit
Di dunia yang sudah terlalu tua ini
Kau tunas yang masih sangat muda untuk menyerah begitu saja
Bum Bum Bum
Bukan, bukan langkahmu yang menggema
Bum Bum Bum
Suaranya semakin menguasai angkasa
Ku bertanya tanya pada angin yang berhembus
Bum Bum Bum BUM
Menggelegar bak petir ditengah badai
Menjangkau indra pendengaran setiap makhluk
Tekadmu, Semangatmu, Cita dan Ambisimu
Itulah Kamu, Untuk kamu yang tetap bangkit meski sakit
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H