Hari kedua dan seterusnya menjadi berkah
Dan hari terakhir menjadi perpisahan
Meski sesaat rasa yang kau ukir tak pernah sedikit pun mencair
Janjimu untuk tetap bersama hingga akhir
Menguap bersama salju terakhir di awal musim semi
Sampai detik terakhir pun masih kuyakini ucapanmu
Rayuanmu bagai pesohor pujangga
Janji manis dari kemampuanmu bersilat lidah
Ketulusanku yang seperti bumi menerima segala musim
Siap dihujami siraman air hingga reruntuhan salju yang menutupi permukaanku
Amarahku redam bagai pembiasan cahaya setelah hujan