Mohon tunggu...
Cici Nofia
Cici Nofia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Public Relations

Mahasiswi Public Relations yang masih gagap namun tetap berusaha tegap menghadapi gelap dunia yang rasanya penuh gelak tawa bak panggung drama. Find me on instagram @cynof09

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lembah Rindu

1 November 2021   20:46 Diperbarui: 1 November 2021   21:04 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Debur ombak pantai jauh didengar

Harum bunga lily hilang terhembus angin

Kulangkahkan kaki tak terarah

Meski kutau kamu lah yang kutuju

Hanya gelap yang menghimpitku di tempat ini

Sunyi dan sepi merajai diriku

Ribuan jam waktu penantianku berjumpa denganmu

Berdiri berlawanan diseberang jalan

Dengan seikat bunga buket kesukaanku 

Ketar ketir menunggu perjumpaan

Kau mengeluhkan hari hari mu yang sukar

Kau mengadu kecurangan disekitarmu

Waktu perjumpaan 

Pintu keluar di lembah ini

Akan ku dekap kau erat dengan segala rindu yang ku bendung

Namun.... 

Terjal, curam, lembab, gelap dan sunyi

Adalah lembah yang harus kulewati menuju waktu perjumpaan

Kaki telanjangku tak dapat lagi merasakan perih duri yang menggores kulit

Hanya api rindu yang menyala dalam hatiku

Menerangi lembah yang mengerikan ini

Menyeruak di tengah tengah semak

Menantang kemungkina luka yang tak bisa ku prediksi

Bisakah kau melihatnya

Upaya ku bertahan dan melewati lembah rindu ini

Jatuh dan terluka untuk dapat berjumpa denganmu

Lembah rindu

Hadir bersama keinginan happy ending denganmu

Rasa yang tulus dan ikrar yang suci hendak bertaut

Sebelum semuanya habis dijemput maut

Ku tau kau selalu terjaga

Saat ku terlelap

Merajut asa dan doa di malam yang sunyi

Menggadai mimpi di realita yang tak pasti

Hanya untuk memastikanku bertahan di lembah rindu ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun