Debur ombak pantai jauh didengar
Harum bunga lily hilang terhembus angin
Kulangkahkan kaki tak terarah
Meski kutau kamu lah yang kutuju
Hanya gelap yang menghimpitku di tempat ini
Sunyi dan sepi merajai diriku
Ribuan jam waktu penantianku berjumpa denganmu
Berdiri berlawanan diseberang jalan
Dengan seikat bunga buket kesukaankuÂ
Ketar ketir menunggu perjumpaan
Kau mengeluhkan hari hari mu yang sukar
Kau mengadu kecurangan disekitarmu
Waktu perjumpaanÂ
Pintu keluar di lembah ini
Akan ku dekap kau erat dengan segala rindu yang ku bendung
Namun....Â
Terjal, curam, lembab, gelap dan sunyi
Adalah lembah yang harus kulewati menuju waktu perjumpaan
Kaki telanjangku tak dapat lagi merasakan perih duri yang menggores kulit
Hanya api rindu yang menyala dalam hatiku
Menerangi lembah yang mengerikan ini
Menyeruak di tengah tengah semak
Menantang kemungkina luka yang tak bisa ku prediksi
Bisakah kau melihatnya
Upaya ku bertahan dan melewati lembah rindu ini
Jatuh dan terluka untuk dapat berjumpa denganmu
Lembah rindu
Hadir bersama keinginan happy ending denganmu
Rasa yang tulus dan ikrar yang suci hendak bertaut
Sebelum semuanya habis dijemput maut
Ku tau kau selalu terjaga
Saat ku terlelap
Merajut asa dan doa di malam yang sunyi
Menggadai mimpi di realita yang tak pasti
Hanya untuk memastikanku bertahan di lembah rindu ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H