Kulihat langit cerah dengan sedikit hiasan awan diatasnya.
ku lihat si burung besi terbang membelah langit pergi menuju tempat yang menantinya..
dulu, ku nantikan si burung untuk mendarat disini, berlari kecil ke bandara dengan pakaian tercantik yang dia suka..
atau mengenakan pakaian terbaikku, berdandan cantik sebisaku, ku naiki si burung besi untuk terbang menemuinya,, ia yang sedang menantiku disana..
namun,,
si burung besi kini telah pergi, tidak lagi menantiku, atau aku menantinya..
ada kebahagiaan lain untuk dunianya..
semua berkata, jangan larut dalam kesedihan..
namun apa daya, hatiku hanya satu, butuh waktu untuk itu..
entah dia sedih atau bahagia , yang pasti dia telah pergi..
sakit rasanya kini melihat si burung besi terbang diatas sana,Â
adakah yang menantikanku lagi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H