Mohon tunggu...
Cicilia Simamora
Cicilia Simamora Mohon Tunggu... Apoteker - Semenjana

Kata orang saya pendiam.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Soal Jadi Apoteker

4 November 2014   02:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:45 2201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Atas dasar sumpah/janji itulah berikan reward bila kami berhasil, dan berikan kami hukuman, bila kami melakukan kesalahan. Saya tunjukkan satu, pergi ke apotek, bilang, "Saya mau ketemu dan bicara sama Apotekernya. Itu, yang namanya terpampang di dinding." Percayalah, Anda tidak akan selalu berhasil bersua dengan Si Apoteker. Namanya sih di situ, tapi orangnya mungkin sedang mencari sesuap nasi di tempat lain.

Saya Apoteker, berkali-kali saya tergoda untuk melakukan hal yang sama, 'menggadaikan' STRA dan mendapat 'tambahan' tanpa perlu hadir dan bekerja. Enak, kan? Apa yang membuat saya urung melakukannya adalah, suara hati saya berkata "Jangan". Lantas, ada hukuman untuk pelanggaran hukum macam ini? Saya belum lihat ada Apoteker yang dihukum karena hal ini, setidaknya sejauh yang saya tahu. Mana KFN? Mana IAI? STRA saya sudah selesai direvisi belum, Pak KFN? Sudah setahun nih...

Saya membuka aib Apoteker ya? Ya, saya tahu. Tapi saya hanya ingin menjadi Apoteker yang benar, yang mengabdi demi kesehatan, yang bekerja di bawah sumpah/janji.

Saya hanya ingin suatu hari nanti, ketika ada guru SD yang bertanya di kelas mengenai cita-cita, mereka sudah punya pilihan lain: Jadi Apoteker.

_Cicilia_

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun